Suara.com - Musisi sekaligus aktivis Melanie Subono mengungkapkan alasannya kenapa terus memberikan kritikan pedas atas pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh DPR yang dinilai merugikan rakyat kecil.
Cucu Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu merasa sedih melihat perjuangan para pahwalan Indonesia di masa lampau. Sebab kini dia merasa keadilan sulit diwujudkan di Tanah Air.
"Karena kita setengah mati punya pahlawan dulu yang pengin membebaskan kita dari penjajah. Kok kita dijajah sendiri kita diem," kata Melanie Subono saat dihubungi, Selasa (7/10/2020).
Melanie Subono menilai UU Cipta Kerja sangat membebani kaum buruh dan justru menguntungkan pengusaha.
Baca Juga: Soal Aksi Puan Maharani Matikan Mik, Melanie Subono: Kasihan Sama Kakeknya
"Kalo di UU cipta kerjanya kan ngomongin pesangon ngomongin kontrak ngomongin ina inu segala macem. Ya itu kan hubungan dengan hari tua kita," ujar Melanie Subono.
Melanie menegaskan alasanya menolak UU Cipta Kerja hanya ingin kaum buruh dan petani menikmati kehidupan di hari tua kelak.
Melanie juga menyinggung ihwal Tenaga Kerja Asing yang juga dibahas di dalam Undang-Undang tersebut.
"Kita kerja buat apa gitu belum lagi pasal-pasal penambahan kayak tenaga kerja asing nggak perlu bayar untuk bayar pajak penghasilan," katanya.
"Pemerintah keluarin surat hutang lagi, terus yang empot-empotan bayar siapa ya kita lah, siapa lagi lah. Maka dari itu, kita sederhana harus bersuara karena kita dirugikan," ujar Melanie lagi.
Baca Juga: DPR Sahkan UU Cipta Kerja, Melanie Subono Ungkit Janji Manis di Pileg
Lebih lanjut, kondisi seperti saat ini membuat Melanie Subono menilai bahwa suara rakyat hanya dibutuhkan saat jelang pemilu saja.
"Kita dirugikan dan dibutuhkan sama mereka (pemerintah) setiap pemilihan gitu. Kok abis kita membantu mencapai cita-cita mereka kok disampah-sampahin," katanya.