Sembuh dari Covid-19, Detri Warmanto Sempat Yakin Tak Terinfeksi Lagi

Selasa, 06 Oktober 2020 | 16:46 WIB
Sembuh dari Covid-19, Detri Warmanto Sempat Yakin Tak Terinfeksi Lagi
Detri Warmanto [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor dan penyintas Covid-19, Detri Warmanto bicara soal kasus virus corona di Indonesia yang terus bertambah. Sempat percaya diri takkan terinfeksi lagi karena berhasil sembuh, Detri kini panik kembali.

"Waktu itu ada yang bilang kalau kemungkinan yang sudah terpapar virus nggak bisa positif lagi, ternyata nggak. Stafnya Bima Arya (Walikota Bogor) saja sampai sebulan dua bulan positif terus," ujar Detri Warmanto dalam webinar bersama Suara.com, Selasa (6/10/2020).

Hal-hal yang tidak pasti semacam itu membuat Detri Warmanto akhirnya cemas lagi. Sempat santai buka tutup masker, kini ia tak pernah lagi menggantung maskernya di leher karena tak ada indikasi dan rumus pasti ihwal Covid-19 ini.

"Waktu itu kan saya dibilang kalau sudah pernah kena covid bakal kebal virus, ternyata nggak. Akhirnya pede tuh saya sempat buka tutup masker, taruh digantungin di leher. Sekarang nggak pernah tuh saya buka tutup lagi karena kondisinya begini," ujar Detri Warmanto lagi.

Baca Juga: Harga Swab Test Masih di Atas Rp 900 Ribu, Ini Kata Dinkes DKI

Detri Warmanto [Instagram/detriwarmanto]
Detri Warmanto [Instagram/detriwarmanto]

Detri Warmanto kini bisa dibilang sebagai yang paling ketat menerapkan protokol kesehatan untuknya dan keluarga. Sebab, ia tahu betul virus corona semakin merajalela dan tak pandang bulu.

"Karena kan kita harus sehigienis mungkin, katanya (virus) bisa nempel di leher dimana aja," sambungnya.

Ketua perhimpunan dokter Paru Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) membenarkan pernyataan Detri Warmanto. Ia juga menjelaskan teori kebal virus corona bagi penyintas hanya berlaku tiga bulan sejak dinyatakan negatif.

"Pejabat pemerintah kita bilang nanti kebal kalau sudah kena, bahwa waktu itu kami aja sebagai dokter di awal-awal masih bingung karena belum ada datanya. Tapi sekarang kita sudah bisa buat statement dari berbagai jurnal dan ilmiah bahwa kalau seseorang sudah terkena covid bisa terbentuk antibodi. Tapi antibodi itu hanya bertahan tiga bulan paling lama," papar dokter Agus Dwi Susanto.

Tak hanya itu, tak semua orang memiliki antibodi yang sama. Sebab itu, tak semua hukum kebal bagi penyintas berlaku dengan waktu yang sama.

Baca Juga: Melonjak! Pasien Corona di Jakarta Tembus 1.000 Orang Dalam Sehari!

"Kedua, tidak semua orang bisa terbentuk antibodi cukup. Artinya antibodinya belum tentu bisa cukup kuat mengatasi infeksi lagi," ujarnya.

Detri Warmanto pun berharap virus corona lekas berakhir. Ia juga mengimbau masyarakat agar memakai masker dengan benar dan menjaga jarak satu sama lain.

"Tetap jaga antibodinya, makan makanan yang sehat, jaga kebersihan. Tapi kalau saya bilang stay at home berat sih ya, udah pada bokek semua orang. Ya mereka pakai masker pun kalau mulai sesak diturunin sedagu, segini (nutup mulut aja), ya sebisa mungkin physical distancing lah," tutur Detri Warmanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI