Suara.com - Merayakan ulang tahunnya hari ini, Senin (5/10/2020), musisi Anji melelang gitar kesayangannya. Tujuannya untuk ikut gerakan razia perut lapar bersama dokter Tirta.
"Sudah terjual lima gitar," kata Anji di postingan Instagramnya.
Ada enam gitar milik Anji yang dilelang dengan harga fantastis. Dimulai dari merek Gibson yang dilelang Rp 60 juta, Rp 50 juta, 55 juta dan Rp 45 juta.
Sementara dua merek lainnya yakni Fender Rp 50 juta dan Martin seharga Rp 100 juta. Sehingga saat diakumulasikan berjumlah Rp 360 juta.
Baca Juga: Soal Podcast Dokter Tirta dan Deddy Corbuzier, Anji: Ngajak Ribut!
Anji juga menjelaskan mengapa gitar yang dilelangnya dengan harga mahal. Sebab ia ingin dari uang-uang itu pelantun Dia ini bisa lebih banyak membantu orang di saat pandemi virus corona.
"Biasanya hanya bagi makanan di lingkungan terdekat saja. Kali ini mau lebih luas, tentu dananya bukan Rp 10-20 juta, tapi ratusan juta rupiah," katanya.
Anji juga tak menutup kesempatan bagi mereka yang ingin terlibat di gerakan ini. Ia sudah mendapatkan sejumlah pesan dari orang-orang yang siap memberikan bantuan.
"Masih banyak chat dan DM yang menawarkan bantuan. Makanan, minuman, sampai tenaga untuk turun langsung," kata penyanyi yang hari ini genap berusia 42 tahun tersebut.
"Sedikit maupun banyak, terima kasih. Ini hadiah ulang tahun terbaik saya," ucapnya lagi.
Baca Juga: Istri Anji Mau Punya Bayi Lagi, Komentar Sheila Marcia Disorot
Anji mengatakan, daripada hanya sekadar berpangku tangan, tentu alangkah baiknya bisa membantu sesama.
"Itulah alasannya saya jual beberapa gitar. Daripada diam saja, mending digunakan untuk berbagi," kata mantan personel band Drive ini.
"Tirta orang lapangan, turun ke jalan selama 7 bulan dan melakukan edukasi langsung ke masyarakat dan bukan teriak di rumah (mewah)," ujar dia lagi.
Fakta di lapangan memperlihatkan masyarakat kelaparan. Boro-boro membeli masker, untuk makan saja mereka bingung.
Untuk itu Anji pun berinisiasi ikut gerakan razia perut lapar. "Hasilnya diberikan kepada teman-teman yang butuh makan dan tidak punya uang untuk beli masker," kata Anji.
Ia pun berharap, apa yang dilakukannya ini bisa membuat masyarakat lainnya turut membantu.
"Semoga razia perut lapar akan merangsang teman-teman buat berbagi. Menyelami, bukan sekadar menyalahkan ketika masyarakat (terlihat) tidak mematuhi aturan," ujarnya.