Suara.com - Gugatan perdata Pro Aktif ke Syakir Daulay sepertinya tidak main-main. Pasalnya apabila Syakir Daulay kalah dalam kasus ini maka aset pribadinya bakal disita.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-undang Hukum Perdata pasal 1131, yang mana harta bergerak, tidak bergerak, bahkan yang ada maupun tidak ada bakal disita.
"Kita sudah mohonkan berdasarkan pasal berdasarkan Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, seluruh kebendaan dari pihak tegugat baik yang sudah ada maupun yang belum ada, bergerak atau tidak itu kita mohonkan sita jaminan," ungkap kuasa hukum Pro Aktif, Abdul Fakhridz, usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2020).
Bahkan tidak hanya yang sekarang, asetnya di masa depan juga terancam akan disita.
![Penyanyi Syakir Daulay usai menjalani sidang gugatan perdata terhadap label ProAktif di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (28/7). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/28/33736-syakir-daulay-suaracomalfian-winanto.jpg)
"Jadi tidak hanya asetnya yang ada bahkan aset yang 10 tahun yang akan datang itu bisa disita," jelas Abdul Fakhridz.
Sayang, saat ini pihak kuasa hukum Pro Aktif belum mengetahui lebih mendetail mengenai aset yang dimiliki artis 18 tahun itu.
"Kalau sekarang kita belum tahu. Belum kita tracking kira-kira dia punya aset apa. Kita tidak tahu," bebernya.
Ketika bekerjasama dengan Pro Aktif, Syakir belum memiliki aset pribadi. Sehingga sebagai langkah hukum, tim kuasa hukum Pro Aktif memohon sita jaminan terhadap aset yang ada maupun yang belum ada saat ini.
"Yang kita tahu dia (Syakir) belum punya aset atas nama Syakir sendiri. Tapi untuk kepentingan hukum ke depan kita juga sudah mengantisipasi," tuturnya.
Baca Juga: Akun YouTube Syakir Daulay Akan Dijual Rp 1 Miliar
"Maka berdasarkan pasal Pasal 1372 KUHPerdata, bahwa dimungkinkan secara hukum pihak penggugat memohon sita jaminan terhadap aset yang ada maupun yang belum ada," sambungnya lagi.