Film ini berfokus pada kisah Adi yang merupakan adik dari salah satu korban pembunuhan massal yang bernama Ramli. Berbekal keberanian dan keingintahuannya, Adi mengikuti jejak para algojo yang membunuh Ramli.
Ironisnya, melalui film Senyap, penonton juga dapat melihat bagaimana para pembunuh ratusan orang masih tetap tak tersentuh dan memerintah di seluruh negeri. Para oknum yang bertanggungjawab atas pelanggaran HAM ini masih sangat nyaman hidup dengan kejahatan mereka di masa lalu.
Pada akhirnya, apa yang coba digambarkan dalam film ini merupakan sebuah fragmen kecil yang terjadi di tahun-tahun terkelam di Indonesia.
Tanggapan dan Penghargaan yang Diraih Film Senyap
Kehadiran film Senyap yang melengkapi film Jagal juga mendapatkan respons positif dari banyak kalangan. Sutradara film dokumenter pemenang OSCAR, Errol Morris menyampaikan bahwa film Senyap ini adalah salah satu film dokumenter terhebat dan paling kuat yang pernah dibuat.
Tanggapan yang berbeda datang dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Beliau mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui perihal film Senyap maupun Jagal. Dirinya juga tak mempermasalahkan jika banyak orang yang memiliki persepsi lain terkait pemutaran film G30S/PKI.
Sama seperti film Jagal, film Senyap juga mendapatkan ulasan yang baik di sejumlah situs ulasan online. Di situs Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 96% dari 136 reviewers dan mendapatkan rating 8.3/10 dari total 11.520 voters di situs IMDb.
Film Senyap berhasil meraih penghargaan di sejumlah ajang penghargaan film, seperti Robert Award, FIPRESCI Award, dan Satellite Award. Selain itu, film ini juga berhasil masuk ke dalam nominasi OSCAR di tahun 2016.
Simak trailer film Senyap di sini.
Baca Juga: Avengers: Endgame Pulang Tanpa Oscar di Tangan
Demikian sinopsis film Senyap, kisah keluarga korban pembunuhan massal 1965.