Sinopsis Film Senyap, Kisah Keluarga Korban Pembunuhan Massal 1965

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 28 September 2020 | 14:53 WIB
Sinopsis Film Senyap, Kisah Keluarga Korban Pembunuhan Massal 1965
Film Senyap (The Look of Silence) karya Joshua Oppenheimer. (Youtube/Calengklik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Senyap hadir untuk menambah realitas yang coba dimunculkan dalam film The Act of Killing atau Jagal. Simak sinopsis film Senyap yang perlu kalian ketahui.

Masih mengusung tema yang sama, film Senyap juga akan membalikkan pemahaman para penontonnya tentang peristiwa 1 Oktober 1965. Jika digambarkan secara sederhana, film ini membuka fakta sejarah Bangsa Indonesia yang baru sehingga patut untuk ditonton.

Berikut ini sinopsis film Senyap selengkapnya.

Latar Belakang

Baca Juga: Avengers: Endgame Pulang Tanpa Oscar di Tangan

Film Senyap dirilis pada tahun 2014 dengan judul internasional The Look of Silence. Pemutaranya dilakukan secara serentak pada 10 Desember 2014 bertepatan dengan peringatan Hari HAM sedunia.

Film berdurasi sekitar 1 jam 30 menit ini digarap pada tahun 2010 sampai 2012 di Sumatera oleh sutradara film Jagal Joshua Oppenheimer. Tak heran jika banyak yang menganggap Film Senyap merupakan sekuel dari Film Jagal.

Menariknya, peredaran film ini sempat menjadi sorotan karena dilarang oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sejak 29 Desember 2014.

Walaupun demikian, film ini telah diputar di sejumlah festival film ternama di dunia, seperti Toronto International Film Festival, New York Film Festival, Telluride Film Festival, dan Winner Venice Film Festival.

Sinopsis Film Senyap

Baca Juga: Raih Penghargaan, Sutradara "#66" Berharap Filmnya Diterima Luas

Film Senyap menyuguhkan gambaran kehidupan keluarga korban pembunuhan massal yang terjadi di Indonesia antara tahun 1965 – 1966. Bahkan, menurut beberapa kalangan, pembunuhan massal ini baru betul-betul berakhir pada 1969.

Film ini berfokus pada kisah Adi yang merupakan adik dari salah satu korban pembunuhan massal yang bernama Ramli. Berbekal keberanian dan keingintahuannya, Adi mengikuti jejak para algojo yang membunuh Ramli.

Ironisnya, melalui film Senyap, penonton juga dapat melihat bagaimana para pembunuh ratusan orang masih tetap tak tersentuh dan memerintah di seluruh negeri. Para oknum yang bertanggungjawab atas pelanggaran HAM ini masih sangat nyaman hidup dengan kejahatan mereka di masa lalu.

Pada akhirnya, apa yang coba digambarkan dalam film ini merupakan sebuah fragmen kecil yang terjadi di tahun-tahun terkelam di Indonesia.

Tanggapan dan Penghargaan yang Diraih Film Senyap

Kehadiran film Senyap yang melengkapi film Jagal juga mendapatkan respons positif dari banyak kalangan. Sutradara film dokumenter pemenang OSCAR, Errol Morris menyampaikan bahwa film Senyap ini adalah salah satu film dokumenter terhebat dan paling kuat yang pernah dibuat.

Tanggapan yang berbeda datang dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Beliau mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui perihal film Senyap maupun Jagal. Dirinya juga tak mempermasalahkan jika banyak orang yang memiliki persepsi lain terkait pemutaran film G30S/PKI.

Sama seperti film Jagal, film Senyap juga mendapatkan ulasan yang baik di sejumlah situs ulasan online. Di situs Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan rating 96% dari 136 reviewers dan mendapatkan rating 8.3/10 dari total 11.520 voters di situs IMDb.

Film Senyap berhasil meraih penghargaan di sejumlah ajang penghargaan film, seperti Robert Award, FIPRESCI Award, dan Satellite Award. Selain itu, film ini juga berhasil masuk ke dalam nominasi OSCAR di tahun 2016.

Simak trailer film Senyap di sini.

Demikian sinopsis film Senyap, kisah keluarga korban pembunuhan massal 1965.

Kontributor : Theresia Simbolon

REKOMENDASI

TERKINI