Suara.com - Nama Syekh Ali Jaber akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik. Pasalnya beberapa waktu lalu, pendakwah asal Madinah, Arab Saudi ini menjadi korban penusukan yang dilakukan pria tak dikenal dalam sebuah acara dakwah.
Latar belakang keluarga Syekh Ali Jaber langsung menjadi sorotan. Salah satunya adalah seorang putranya yang bernama Fahad Ali Jaber, menarik perhatian publik. Hal ini dikarenakan Fahad sangat menggemaskan dan pandai berbahasa Arab.
Seperti video yang tayang dalam channel YouTube Irfan Hakim. Meski sudah diunggah sejak bulan Mei, namun saat kasus penusukan tersebut mencuat, video itu langsung dibanjiri penonton. Simak di bawah ini ya!
1. Takut boneka
Baca Juga: Sebelum Tusuk Syekh Ali Jaber, Alpin Kesurupan saat dengar Ayat Al Quran
Dalam video tersebut, Irfan Hakim memainkan boneka tangan dan membuat Fahad takut. Ia bahkan berkali-kali mencoba menjauhi boneka tersebut.
Fahad bahkan menyebut jika boneka tersebut tidak bagus. Ia tampak hampir menangis saat melihat boneka tersebut terus berbicara kepadanya. Berkali-kali Syeikh Ali Jaber menenangkan Fahad bahkan mencoba mendekatkan Fahad ke boneka tersebut. Tapi ia terus menolak.
2. Senyumnya manis banget
Setelah lama berbincang dengan boneka tersebut, Fahad mulai merasa nyaman dan terhibur. Beberapa kali ia tampak menahan senyum melihat tingkah boneka yang dimainkan Irfan Hakim.
Semakin lama ia mulai santai bahkan bercanda dengan boneka tersebut. Senyum yang merekah dari bibirnya terlihat sangat manis dan gemas.
Baca Juga: Alpin Sang Penusuk Syekh Ali Jaber Stress Sejak Ditinggal Ibunya Jadi TKI
3. Pintar berbahasa Arab
Dalam channel YouTube de Hakims Junior, pada bulan Mei lalu mengunggah video berjudul "Anak Syeikh Ali Jaber Takut Sama Boneka??!". Video tersebut kini sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.
Terlihat putra Syeikh Ali Jaber, Fahad tampak sangat menggemaskan dengan rambut kriwilnya. Meski masih kecil, Fahad terlihat mahir berbahasa Arab. Tak heran, selain seorang pendakwah, sang ayah dulunya adalah warga Madinah sebelum menjadi WNI. (Dea Dezellynda Madya Ratri)