Suara.com - Presenter Vicky Prasetyo menceritakan pengalamannya saat menghuni Rutan Salemba, Jakarta Pusat selama dua bulan. Ketika dijebloskan ke sana, dia lebih dulu ditempatkan di sel penampungan.
"Kalau pertamakali itu namanya ada mapenaling, namanya sel penampungan," kata Vicky Prasetyo saat jadi bintang tamu Brownis, Selasa (22/9/2020)
Sel penampungan lanjut Vicky diisi oleh banyak tahanan. Dia masih ingat bahwa tahanan di sel yang ditempati mencapai ratusan orang.
"Kita itu digabung dengan tahanan baru lain, jumlahnya bisa 60, 90 sampai aku pernah 134 orang," kata Vicky Prasetyo.
![Presenter Vicky Prasetyo tersenyum saat melapor ke pos jaga di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (17/9). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/17/65935-vicky-prasetyo-suaracomalfian-winanto.jpg)
Di hari pertama di Rutan Salemba, Vicky mengaku tak bisa tidur. Dia kemudian memilih untuk berbincang dengan tahanan lain.
"Akhirnya aku nanya-nanya ke mereka 'kasus apa'. 'Maling spion', 'kalo ini', 'lariin kopaja bang'. Jadi kasusnya ada-ada saja tuh mereka semua," katanya.
Vicky Prasetyo berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik usai penangguhan penahannya dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Selama di dalam (rutan Salemba) banyak dapet pelajaran berharga ya. Ke depannya saya harus jadi pribadi yang lebih baik kembali," ujarnya.
Vicky Prasetyo bebas dari Rutan Salemba pada Kamis (17/9/2020). Kebebasannya menyusul penangguhan penahanannya yang dikabulkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca Juga: Selama Dipenjara, Vicky Prasetyo Makan Bubur Campur Nasi Biar Kenyang
Keluarga dan tim kuasa hukum ajukan penangguhan penahanan dengan alasan Vicky sebagai satu-satunya yang mencari nafkah.