Suara.com - Syekh Ali Jaber mengaku tak ada dendam sedikitpun usai ditusuk lelaki bernama Alpin Andrian saat mengisi ceramah di Lampung, Minggu (13/9/2020). Saat Syekh Ali Jaber melihat para jemaah akan menghakimi pelaku di tempat, ia justru melindunginya.
Hal itu ia ungkapkan dalam podcast Deddy Corbuzier terbaru, Rabu (16/9/2020).
"Saya langsung bilang, jangan," teriak Syekh Ali saat itu pada para jemaah.
Deddy Corbuzier pun kembali mempertanyakan apakah saat peristiwa terjadi, Syekh Ali Jaber merasa marah atau kesal. Deddy merasa, wajar jika manusia biasa marah di saat seperti itu.
Baca Juga: Dijerat Pasal Berlapis, Penikam Syekh Ali Jaber Terancam Hukuman Mati
"Sebagai manusia tapi pada saat itu Syekh lihat darah pasti marah dong," tanya Deddy Corbuzier.
Syekh lantas memberikan jawaban yang begitu mengagumkan. Bahkan Gus Miftah dan Deddy Corbuzier di podcast itu mengucapkan "MasyaAllah" berulang-ulang.
"Saya jujur saja, di saat kejadian ini nggak tahu ya, rasa saya tenang, jiwa saya adem, nggak merasa gelisah, trauma, santai. Justru yang saya pikirkan menyelamatkan dia," jawab Syekh Ali Jaber.
Jawaban itu lantas membuat Deddy Corbuzier tertegun. Deddy pun percaya ulama dihadapannya itu sedang tidak berbohong.
"Saya percaya Syekh tidak berbohong, dengan Syekh tenang dan tidak langsung lari kan berarti memang buat melindungi," tutur Deddy.
Baca Juga: Kamis Besok, Polisi Rekonstruksi Penusukan Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber mengaku kasihan melihat pelaku dipukuli. Ia mengatakan jika bukan wewenang kita untuk melakukan hal itu.
"Stop, kasihan. Dia memang salah tapi bukan begitu caranya," ujar Syekh Ali Jaber menjawab pertanyaan Deddy.
"Syekh teriak dong itu ke jemaah yang ngeroyok?" Tanya Deddy Corbuzier lagi.
"Ya teriak. Sampai jemaah bilang 'kok Syekh yang kasihan?' Saya bilang, dia tetap manusia mohon diamakan sampai datang aparat," tuturnya.
Syekh Ali Jaber mengaku terkejut dan tak menyangka saat penusukan terjadi. Beruntung, saat peristiwa itu Syekh langsung mengelak sehingga terkena bagian lengan sebelah kanan. Jika saja Syekh Ali tak mengelak, sasaran pelaku seperti tertuju di bagian leher atau dada.