Suara.com - Penyanyi Pinkan Mambo buka suara mengenai diri yang dikabarkan jatuh miskin. Parahnya lagi dia terpaksa berjualan pisang goreng demi menghidupi buah hatinya.
Pinkan Mambo mengakui, pandemi Covid-19 membuatnya susah mendapat pekerjaan. Pelantun "Kekasih yang Tak Dianggap" ini keteteran untuk membayar beberapa cicilan yang menjadi kewajibannya.
"Sofa aku mau diambil sama debt collector, mobil aku. Aku nangis karena nggak mau diambil sofa aku dan mobil aku. Nanti kan susah kemana-mana," kata Pinkan Mambo, saat ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020).
Mantan personel Duo Ratu ini mengaku stres saat didatangi orang untuk menagih utang. Bahkan Pinkan Mambo merasa seperti orang mati.
![Penyanyi Pinkan Mambo berpose didepan kamera bersama putrinya saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/9). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/11/44881-pinkan-mambo-suaracomalfian-winanto.jpg)
"Kalau dikejar debt collector itu paling ngeri, sudah mukanya seram, didatangin kemana-mana sampai kepala kita poltak. Malu banget. Sudah kayak dunia mau runtuh. Malu banget," sambung Pinkan Mambo.
Merasa takut dan malu, perempuan 39 tahun ini pun harus putar otak untuk tidak terus didatangi oleh para penagih utang. Pinkan Mambo juga mengaku takut dipenjara.
"Aku takut dipenjara, jadi nggak bisa ketemu anak. Pokoknya pikiran gue sudah kemana-mana deh," tuturnya.
Beruntung di saat susah Pinkan Mambo memiliki ide untuk berjualan pisang.
"Ya kan aku suka pisang, terutama yang gede-gede. Terus pisang itu enak. Aku juga hobi goreng pisang. Dari situ aku bisa menghasilkan," tuturnya.
Baca Juga: Terlilit Hutang, Pinkan Mambo Berjualan Pisang Goreng
Pinkan Mambo pun menawarkan gorengan pisang ke ibu-ibu komplek di rumahnya. Beruntung jualannya direspons baik dan cukup laris.