Suara.com - Pelawak Idan Separo meninggal dunia pada Rabu (2/9/2020) kemarin. Menurut sang kakak, Edo Sundaur, adiknya mulai kritis empat hari sebelumnya di rumah sakit.
Keluarga di hari itu diminta datang ke rumah sakit. "Dokter udah berderet, ada dokter paru, dokter spesial, dokter penanggung jawab UGD, ICU, itu sudah ngumpul," kata Edo di Rumah Duka, kawasan Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020) malam.
Edo diberitahu dokter bahwa kondisi Idan Separo sudah memburuk. Salah satu tindakan yang diambil adalah dilakukan kejut jantung. Keluarga setuju. Meskipun, dokter memberitahu bahwa risiko kejut jantung cukup besar. Bila tak kuat, pasien justru bisa meninggal dunia.
"Tapi habis dikejut jantung Idan tensinya turun 50-60 jadi naik sampe 150, dokter sampe kaget 'kok hebat ya bapak, kuat fikisnya'," ujar Edo.
Baca Juga: Warna Dahak Bisa Deteksi Covid-19, Idan Separo Meninggal Karena Diabetes
Siang harinya, Idan kembai diambil tindakan tersebut. "Di situ tensinya masih naik," kata dia.
Kendati begitu, Dokter kata Edo kembali menegaskan bahwa kondisi Idan belum stabil. Keluarga juga diminta terus berdoa agar ada keajaiban.
"Dokter juga sudah wanti-wanti 'Pak ini jelek, ini nggak bagus. Tapi saya berusaha dengan semaksimal mungkin yang ada bapak sekeluarga tinggal berdoa'. Ya sudah akhirnya dia masuk ICU, itu Sabtu malam," ujar Edo.
Ajal akhirnya menjemput. Idan Separo menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (2/9/2020) pada pukul 16.50 WIB. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada siang nanti.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Idan Separo Tolak Minum Obat Selama 2 Tahun