Suara.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi angkat bicara soal kata anjay. Kata itu kini tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Soal itu, lelaki yang akrab disapa Kak Seto ini justru meminta agar permasalahan anjay tidak terlalu ditanggapi berlebihan.
"Itu lebih baik konsultasi ke ahli bahasa. Jadi sebaiknya tidak usah diterus-teruskan," ujar Seto Mulyadi di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).
"Kemudian marilah kita entah selebritis, entah seniman atau tokoh-tokoh muda, marilah kita fokus bagaimana menghadapi covid-19 ini," sambungnya lagi.
Baca Juga: Heboh Isi DM Instagram Bocor, Lutfi Agizal Ancam Polisikan Netizen?
Kendati begitu, dia menyarankan agar kata anjay sebaiknya diganti dengan kata lain supaya tidak terus menerus menjadi perdebatan.
"Tapi sementara kata itu masih jadi perdebatan sebaiknya tak digunakan. Mungkin dinetralisasi aja," ucapnya.
Seto Mulyadi menilai perlu menilik lebih dalam kata tersebut. Sebab anjay memiliki multitafsir.
"Kita lihat saja kalau memang sebagian menyatakan bahwa itu tidak baik, bahwa konotasinya tidak baik, nama binatang, padahal binatang itu sendiri kasihan ya jadi negatif," tutur Seto Mulyadi lantas tertawa.
"Kan ini (kata dasar) cukup banyak plesetannya kan selain kata dasarnya itu sendiri," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Dihujat Gara-gara Anjay, Lutfi Agizal Akhirnya Minta Maaf
Yang pasti Seto Mulyadi menilai semua bergantung dengan konteks dan cara penyampaian kata anjay sendiri.
"Seperti sebuah kata di Surabaya kata itu digunakan sebagai simbol persahabatan udah lama nggak ketemu mengatakan itu nggak masalah. Tapi ketika digunakan untuk menghujat memaki itu baru masalah jadi sebetulnya tergantung penggunaan dan konteksnya," jelas Seto Mulyadi.
"Kalau sebagai bentuk persahabatan dengan senyum dan mempererat persahabatan tentu dianggap tidak masalah. Tapi kalau kemudian dipakai untuk memaki melukai hati dan sebagainya tentu menjadi masalah," bebernya lagi.
Terlepas dari itu, sebagai pemerhati anak, Seto Mulyadi menyarankan agar anak-anak menghindari penggunaan kata anjay.
"Nah itu tentu dianjurkan pada anak untuk tidak memakai kata itu. Saya pernah dengar anak kecil memakai kata itu tapi ketawa-ketawa," tutur Seto Mulyadi.
"Kemudian ibunya menyarankan sebaiknya tidak memakai kata itu, (anak bertanya), emang kenapa artinya? Ya memang tidak apa-apa," tambahnya.
Seperti diketahui Lutfi Agizal membuat gaduh lantaran konten berjudul 'Ngomong Anjay Bisa Merusak Bangsa' di saluran YouTubenya yang dipublikasikan pada 19 Agustus 2020.
Dia bahkan membuat aduan ke Komnas Perlindungan Anak (PA) menuntut agar kata anjay tidak digunakan lagi. Komnas PA pun mengabulkannya hingga menuai reaksi keras dari para netizen.