Suara.com - Kabar mengenai Ustaz Riza Muhammad bangkrut hingga tak mampu bayar tagihan listrik cukup ramai dibicarakan belakangan ini.
Riza sudah membantah kabar tersebut. Namun dia membenarkan ketika petugas PLN datang ke rumahnya, dia membayar tagihan listrik dengan duit pinjaman dari saudara sang istri.
Peristiwa datangnya petugas PLN ke rumah Riza terjadi pada Juli lalu. Ketika itu, Sang Ustaz sedang ada syuting bersama salah satu program infotainment di rumah.
Si petugas tak mau menunggu syuting selesai dan bersikeras untuk bertemu Riza. Sampai-sampai kata Riza, petugas PLN mengancam akan memutus aliran listrik karena Riza belum juga membayar tagihan sebesar Rp 5 juta.
Baca Juga: Ustaz Riza Muhammad Akui Pinjam Duit untuk Bayar Listrik
"Jadi petugas ini tidak mau menunggu saya syuting selesai. (Petugas bilang) 'Hari ini saya ketemu Ustaz Riza kalau nggak saya putus listriknya'," ujar Riza di acara Okay Bos, kanal Youtube Trans7 Offcial dikutip Selasa (1/9/2020).
Riza akhirnya membolehkan petugas masuk ke dalam rumahnya. Syuting terpaksa berhenti sementara.
Tapi ternyata, kamera tetap merekam pertemuan Riza Muhammad dengan petugas PLN tersebut.
"Jadi ketika aku dialog jangan diputus dulu, sampai aku nangis kan. Saya nggak tau diblowup," ujarnya.
Sang istri iba melihat Ustaz Riza menangis. Dia kemudian berinisiatif menghubungi saudaranya untuk meminjam uang.
Baca Juga: Kontroversi Ustaz Riza Muhammad yang Dikabarkan Bangkrut
Maka, aliran listrik di rumah Riza Muhammad tak jadi diputus. Persoalan selesai di hari itu.
"Harusnya di situ juga sudah selesai ya, tagihan saya bayar. Selesai. Tagihan bulan lalu lho padahal. Tapi diblow upnya bulan sekarang," katanya.
"Tapi media online dipelintirnya luar biasa. Riza Muhammad bangkrut, saat ini melarat, tidak bisa bayar listrik. Waduh," ujarnya lagi.
Riza kembali menegaskan dirinya bukannya tak mampu membayar tagihan listrik, melainkan cuma telat seminggu.
Namun dia tak memungkiri penghasilannya menurun akibat pandemi Covid-19. Riza Muhammad kemudian memutuskan untuk lebih dulu mendahulukan hak para karyawannya.
"Saya punya 15 karyawan, otomatis semua saya bayarkan untuk gaji karyawan. Caranya apa? Jual aset, jual mobil. Akhirnya sampailah di titik saya telat bayar listrik. Telat seminggu," kata Riza Muhammad.