Suara.com - Artis Nikita Mirzani memberi pesan yang menohok kepada Lutfi Agizal yang membuat aduan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) soal kata "anjay".
Menurut ibu tiga anak itu, jiwa Lutfi Agizal sudah terguncang karena pekerjaannya sebagai seorang artis sudah tidak ada.
"Kayaknya ini orang, manusia ini lagi terguncang jiwanya gitu. Mungkin dia juga, kan yang gua tahu suka ikut syuting juga dulu. Tapi ternyata mungkin talentanya kurang jadi nggak jual," ungkap Nikita Mirzani, saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020).
Menurut Nikita, dengan namanya masuk di berbagai media dengan kata "anjay", bisa membuatnya masuk televisi dan dipakai iklan.
Baca Juga: Nikita Mirzani Ungkap Billy Syahputra Sering Pinjam Uangnya
"Kalau di TV pakai artis itu, tetap bisa bawa share atau rating. Itu bisa setidaknya pemasukan dari iklan built-in segala macam," jelas Nikita.
"Mungkin karena di Lutfi (nggak ada syuting) makanya dia cari cari ide sendiri sama timnya untuk membuat suatu yang heboh supaya viral. Dan akhirnya dia bisa membuktikan bahwa dia bisa menjadi viral gitu," sambungnya.
Namun bintang film Comic 8 ini menilai nama Lutfi diprediksi tidak akan lama berkibar di industri hiburan Tanah Air.
"Buat gua makin kesini makin kesini si Lutfi jadi makin aneh, ya. Entah apalah yang dibikin-bikin berita lagi. Ya emang momennya emang lagi pas aja untuk dia ya gitu. Tapi kan biasanya kalau orang-orang terkenal dengan viral itu biasanya nggak lama," terang Nikita.
Sebelumnya, Lutfi Agizal mengunggah sebuah tangkapan layar yang berisi pengaduannya ke KPAI melalui Instastory pribadinya.
Baca Juga: Nikita Mirzani Akui Pernah Dimaki Kasar Vicky Nitinegoro
Dia melayangkan aduan terkait sebuah video yang memperlihatkan anak di bawah umur mengatakan kata "anjay".
Pihak KPAI sedang menelaah kembali video yang dikirim Lutfi. Ia percaya bahwa lembaga perlindungan anak itu mampu menangani aduannya secara bijak untuk menyelamatkan generasi muda.
"Saya yakin @kpai_official Bijak dalam mengkaji hal ini #savenextgeneration," tulis Lutfi Agizal.