Suara.com - Giring Ganesha mengisahkan latar belakang hidupnya sebelum akhirnya mantap mencalonkan diri di bursa pemilihan Presiden 2024. Lelaki yang dulu dikenal dengan Giring Nidji ini bilang, kesalahan politik di masa lalu membuat hidupnya kesulitan.
"Saya lahir dari keluarga biasa, keluarga kelas pekerja. Saat krisis 1998, karena beban ekonomi yang berat bapak saya terserang stroke dan akhirnya meninggal dunia," kata Giring Ganesha di channel YouTube PSI, Senin (24/8/2020).
"Salah urus politik pada masa itu membuat hidup keluarga saya dan jutaan hidup anak muda lainnya jadi sangat berat. Politik hanya bikin semua orang susah," sambung suami Cynthia Riza ini.
Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, selama inindirinya tak pernah menduga akan terjun ke dunia politik.
Baca Juga: Giring Ganesha Pastikan Ikut Pemilihan Presiden 2024
"Perjumpaan saya dengan politik datang tak terduga," imbuh lelaki 37 tahuni ini.
Pengalaman kehidupan yang dilalui membuat mantan vokalis band Nidji ini mengamati dampak dari politik itu sendiri. Mulai dari ibukota Jakarta yang langganan banjir, hingga tidak banjir sejak dipimpin Presiden Jokowi.
"Sejak itu saya mulai memperhatikan banyak yang berubah di sekitar saya. Ada pasukan orange yang rutin membersihkan sampah, ada juga pasukn biru yng membersihkan sungai. Sebelumnya, berpuluh tahun saya dan jutaan orang di Jakarta percaya bahwa kota ini ngak akan berubah," terangnya.
"Pandangan ini pelan-pelan mulai berubah setelah pak Jokowo memimpin Jakarta," lanjutnya.
Sejak saat itu pula, pandangan ayah tiga anak ini terhadap politik berubah. Giring Ganesha percaya jika Indonesia dipegang oleh orang yang tepat maka akan membuahkan hasil dan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Giring Cerita Blak-blakan Alasan Mau Nyapres, Ada Info yang Nggak Terduga!
"Pelan-pelan saya sadar jika politik jatuh ke tangan yang tepat justru akan membawa manfaat bagi banyak orang. Membuat hidup jutaan orang menjadi lebih baik, lebih bahagia," tuturnya.