Suara.com - Salah satu serial Netflix yang belakangan ini cukup digemari pecinta serial Indonesia adalah Dark Desire. Berikut review Dark Desire Netflix lengkap dengan sinopsisnya.
Dark Desire merupakan serial terbaru Netflix yang rilis pada 15 Juli 2020 lalu. Serial asal Mexico ini dianggap sebagai perpaduan antara 365 Days, You, bahkan film Fifty Shades of Grey. Jika Anda merupakan penggemar dari serial dan film tersebut, Dark Desire bisa menjadi pilihan menarik untuk ditonton selanjutnya.
Dark Desire atau Oscuro Deseo mengisahkan kehidupan Alma Solares (Maite Perroni), seorang pengacara sekaligus profesor hukum terkenal. Suaminya, Leonardo Salores (Jorge Poza), merupakan seorang hakim sukses dengan rekam jejak yang baik.
Baca Juga: 8 Serial Netflix Terbaik 2020 yang Seru untuk Ditonton
Cerita dalam serial Dark Desire ini dimulai ketika Alma merasa sang suami memiliki hubungan spesial dengan rekan kerjanya. Ditengah keresahannya tersebut, Alma justru bertemu dengan Dario yang belakangan diketahui merupakan salah satu mahasiswanya. Namun, pertemuan itu bukan sekadar pertemuan biasa. Keduanya kemudian terlibat dalam hubungan rumit yang menjadi permulaan konflik dalam serial ini.
Serial berbahasa Spanyol ini mengusung genre thriller drama yang tidak hanya mengisahkan tentang skandal perselingkuhan semata. Jauh dari itu, Dark Desire mengandung aspek lain yang sangat kompleks bila diamati seperti pembunuhan, hasrat, seks, dan pengkhianatan.
Dalam serial ini, Anda tidak akan menemukan karakter protagonis yang menjadi kesukaan penonton pada umumnya. Semua tokoh memiliki sisi misterius masing-masing sehingga tidak ada satupun tokoh yang akan Anda dukung.
Peran yang dibangun oleh para pemainnya dapat dikatakan cukup intens, khususnya Maite Perroni. Maite yang merupakan aktris telenovela terkenal di negaranya berhasil memerankan tokoh Alma dengan seluruh kerumitan hidupnya.
Baca Juga: Netflix tengah Uji Coba Fitur Nonton Film Acak di Berbagai Negara
Salah satu unsur menarik dalam serial Dark Desire adalah Anda akan disuguhkan dengan unsur erotisme dan melodrama secara bersamaan. Sayangnya, eksekusi plot dalam serial ini terasa sering berubah-ubah. Alhasil isu utama yang ingin dibangun, yakni tentang kekerasan terhadap perempuan, terkesan dinomorduakan.