Suara.com - Musisi Anji tak menyangka wawancaranya dengan Hadi Pranoto soal obat Covid-19 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat hingga berujung laporan di Polda Metro Jaya.
"Tapi ya sudah saya hadapi saja," kata Anji usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/8/2020) malam.
Mantan vokalis Drive ini menjelaskan, sebelum membuat video wawancara dengan Hadi Pranoto, dia sudah lebih dulu menemukan pemberitaan obat Covid-19 itu di beberapa media online.
Bahkan, di hari Anji membuat video bersama Hadi, ada dua media yang juga mewawancarai lelaki berkacamata itu. Menurut Anji, materi wawancaranya juga relatif sama seperti dirinya.
Baca Juga: Dicecar 45 Pertanyaan, Anji Ngeluh Pegal dan Lapar
"Tapi entah kenapa yang viral saya. Buat saya ini pelajaran," ujar Anji.
Motif Anji menggali informasi dari Hadi karena merasa temuan lelaki yang mengaku pakar mikrobiologi itu bermanfaat untuk masyarakat. Dia percaya begitu saja jika Hadi menemukan obat covid-19.
"Maksudnya gini, saya merasa materi wawancara itu yang ada di sana siang hari itu, ini bermanfaat untuk dibagikan, memberikan harapan buat saya. Plus karena di situ tidak ada jual beli, jadi buat saya nggak ada keuntungan baik buat pak Hadi Pranoto mau pun buat saya. Dan akhirnya saya melakukan wawancara itu," kata Anji.
Anji mengatakan hanya ingin membagikan hal yang berguna di masa pandemi virus corona (Covid-19). Dia lelah pandemi tak kunjung selesai.
"Karena saya melihat kita semua sudah jenuh, kita semua sudah lelah dengan pandemi ini. Lalu tiba-tiba ada harapan buat saya ini adalah kebaikan untuk dibagikan," ujarnya.
Baca Juga: Anji Tak Menyangka Hadi Pranoto Ternyata Bermasalah
Kasus ini berawal dari pelaporan yang dibuat Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid di Polda Metro Jaya, Senin (3/8/2020). Dalam laporan itu, Anji dalam wawancaranya dengan Hadi Pranoto diduga telah menyebarkan berita bohong terkait obat Covid-19.
Menurut Muannas, informasi yang disampaikan Hadi cukup meresahkan masyarakat. Sebab, klaim Hadi ditentang banyak pihak, termasuk dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Muannas menyoal klaim Hadi telah menemukan obat Covid-19. Padahal kata dia, klaim tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pelapor juga menyinggung metode pengujian covid-19 yang diklaim Hadi lebih baik ketimbang tes swab. Hadi dalam wawancaranya dengan Anji menyebut biaya tes cukup Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.