3. Singkat kata covid jadi cvd
Anji sempat menyingkat penyakit Covid-19 dengan CVD, alasannya ia malas menuliskannya dengan lengkap.
"Saya menulis CVD karena malas menulis COVID," tulis Anji di Instagram.
Padahal CVD sendiri termasuk ke dalam singkatan penyakit yakni Cerebrovascular Disease bukan Covid-19 alias coronavirus disease.
Baca Juga: Penanganan Covid di RI, Media Asing: Influencer Dorong Pengobatan ala Dukun
4. Mengeluhkan proses belajar online
Anji pernah mengeluhkan tentang sistem belajar online di masa pandemi. Pria bernama asli Erdian Aji Prihartanto itu berucap tenaga orangtua terkuras karena aturan tersebut.
"Sekolah daring untuk anak SD adalah tersedotnya energi orangtua," kata Anji di Twitter pada akhir Juli 2020.
Apalagi menurut Anji, dirinya memiliki anak berkebutuhan khusus yang makin membuat kondisinya makin sulit.
Curhat itu menuai kontroversi warganet yang menyebutkan Anji tak seharusnya bicara seperti itu. Sebab bagaimanapun Pendidikan dasar anak adalah dengan orangtuanya.
Baca Juga: Vaksinolog Termuda di Dunia: Obat Herbal yang Dibicarakan Anji Menyesatkan
"Mendidik anak kok dianggap suatu hal yang berat? Orangtua adalah sekolah pertama untuk anak-anak, bagaimana bisa merasa terasa berat. Kalau saya sih saya hadapi dengan santai, yang penting anak masih dalam pengawasan," kata warganet.
5. Kritik cover album Dadali
Selain virus corona, Anji juga pernah mengkritik cover album milik grup band Dadali. Album itu dipakai sebagai contoh untuk membandingkan dengan fisik album milik Rizky Febian yang dianggapnya bagus.
"Albumnya kayak begini, cuma dibuka dan ada kertasnya, kualitasnya juga jelek. Jadi buat saya itu bikin album kayak nggak ada gunanya. Nggak ada pride gitu," kata Anji di channel YouTube.
Dyrga sebagai vokalis grup band Dadali murka. Ia merasa terhina karena album fisiknya dikritik Anji.
"Kenapa CD cover gue yang ditunjuk jadi contohnya? Paling nggak elo blur kek CD gue. Berantem lu sama gue besok!!" tulis Dyrga.