Suara.com - Musisi Anji tetap mengajurkan pemakaian herbal antibodi Covid-19 temuan Hadi Pranoto. Meskipun, klaim Hadi yang mengaku pakar mikrobiologi itu disoal, termasuk dari kalangan medis.
Pernyataan Anji terlihat saat dia menjawab komentar dari salah satu warganet.
"Jadi gimana? Antibodinya dianjurkan atau tidak?" tanya akun @bahrul_21.
"Saya tetap anjurkan pastinya," balas Anji dengan percaya diri.
Baca Juga: Kemenkes Minta Anji Tanggung Jawab Terkait Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto
Menanggapi Anji, ada warganet yang sepakat dengan opini pelantun Dia ini. "Setuju bang, hanya dianjurkan dan bukan diwajibkan. Kenapa netizen pada heboh sendiri," kata akun @adityasena16.
Namun ada pula yang tegas membantahnya. Ia balik bertanya, bagaimana jika antibodi itu dikonsumsi lalu malah membahayakan tubuh.
"Kalo ada efek samping, emang mau tanggung jawab bro? Apa ini cuma katanya, kata YouTube, kata tetangga, kata mbah Google. Punya data kalau ini aman nggak?" tanya akun @dewikartikashm.
Sayang, pertanyaan soal efek samping antibodi itu tak direspons Anji.
Dibantah dokter
Baca Juga: Anji dan Hadi Pranoto Dinilai Menyesatkan, Ada Desakan Seret ke Jalur Hukum
Hadi Pranoto dalam wawancara dengan Anji menamai temuannya Antibodi Covid-19. Cairan herbal berwarna hitam itu diklaim bisa menyembuhkan dan mencegah seseorang terpapar virus corona.
Bahkan untuk meyakinkan, Hadi Pranoto menyebut obat tersebut sudah tersebar ke Sumatera, Jawa dan Bali. Wisma Atlet yang digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat untuk pasien COVID-19 dikatakan sudah menerima suplai obat ini.
Namun, klaim itu dibantah salah satu dokter yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Arif Riyadi.
"Saya tidak pernah pernah tau obat atau herbal yang dimaksud Hadi tersebut. Kalau obat atau herbal yang diberikan harus melalui komisi etik Rumah Sakit," kata Arif kepada Suara.com, Minggu (2/8/2020).
Ikatan Dokter Indonesia yang diwakili Prof Dr Zubairi Djoerban juga menyatakan penemuan obat dilakukan dengan berbagai tahapan, termasuk uji klinis. Namun menurutnya, obat herbal ciptaan Hadi Pranoto kemungkinan belum melalui tahap itu.
"Sepertinya belum memiliki syarat itu," katanya.