Suara.com - Perilaku penonton streaming ilegal alias bajakan menurun sebanyak 55 persen dalam kurun waktu 10 bulan. Periode ini terhitung sejak Agustus hingga Juni 2020.
Data tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan perusahaan riset YouGov. Analisis ini dilakukan atas prakarsa Asia Video Industry Association's Coalition Against Piracy (CAP) atau Koalisi Anti Pembajakan.
Penurunan penonton streaming ilegal yang menurun, juga dibarengi dengan berkurangnya web streaming bajakan sebanyak 68 persen.
Salah satu faktornya, karena adanya upaya blokir terhadap situs illegal seperti kelompok indoXX1 dan 2.300 situs streaming bajakan lainnya. Pemblokiran ini dilakukan atas kerja Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO dengan Video Coalition of Indonesia (VCI).
Baca Juga: Bioskop Kembali Dibuka, Joko Anwar Sambut Positif
Menanggapi informasi tersebut, pelaku industri Tanah Air seperti Joko Anwar mengungkapkan kebahagiaannya.
Sebagai korban dari pembajakan film online, sutradara 44 tahun itu mengapresiasi tindak tegas pemerintah memblokir situs ilegal.
"Kami selalu berusaha untuk melawan (pembajakan) secara individu dan gagal. Tetapi dengan upaya bersama, akhirnya membuahkan hasil," kata Joko Anwar dalam rilis yang diterima, Senin (20/7/2020).
Senada dengan sutradara film Gundala, produser Starvision Chand Parwez, yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) bersyukur atas penurunan streaming bajakan ini.
"Kami terinspirasi oleh perhatian dari KOMINFO memerangi pembajakan. Kami juga mendukung upaya pemerintah melindungi hak-hak pembuat konten," ujar Chand Parwez.
Baca Juga: Baru Diungkap, Hanung Bramantyo Patah Hati Batal Garap Gundala
Pembajakan terhadap industri kreatif Tanah Air jelas memberikan kerugian bukan hanya pada pelaku seni, tapi juga konsumen. Sebab, kemungkinan malware (software yang bisa membahayakan pengguna) bisa saja ada dalam situs streaming ilegal tersebut.