Soal Foto Jenazah Covid-19, Anji Dikecam Organisasi Fotografer Profesional

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 20 Juli 2020 | 10:00 WIB
Soal Foto Jenazah Covid-19, Anji Dikecam Organisasi Fotografer Profesional
Penyanyi Anji [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komentar penyanyi Anji soal foto karya Joshua Irwandi tentang jenazah pasien Covid-19 dikecam Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI). PFI pun menuntut pelantun "Dia" itu meminta maaf.

Menutip dari Antara, PFI mengecam Anji karena membuat opini penghakiman sepihak terhadap foto karya jurnalistik milik Joshua Irwandi, fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic.

"PFI Pusat telah menghubungi Joshua Irwandi terkait foto tersebut untuk memastikan keabsahan dari karya jurnalistiknya yang viral itu. Dari hasil diskusi tersebut, Joshua telah mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perizinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit," kata Ketua PFI Pusat Reno Esnir, Senin.

Lebih lanjut, Reno menegaskan bahwa Kerja Jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. PFI pun mengeluarkan enam pernyataan terkait pernyataan mantan personel Drive tersebut.

Baca Juga: Beri Klarifikasi soal Foto Jenazah Covid-19, Anji Minta Maaf

"PFI mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari saudara Anji, yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," ujar Reno Esnir.

Dia menambahkan bahwa PFI juga mendesak Anji untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan menghapus unggahan di akun Instagram pribadinya terkait foto karya Joshua Irwandi.

"PFI memdesak sdr. Anji untuk meluruskan apa yang sebenar-benarnya terjadi, sebelum, saat, dan sesudah proses pengambilan foto jurnalistik karya Joshua Irwandi di Instagram," terang Reno.

"Kami berharap agar tidak lagi ada yang membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer, Youtuber, Vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi oleh fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno menegaskan.

Soal kasus ini, Anji sendiri sudah meminta maaf di akun Twitter-nya. Anji mengaku sempat melakukan meeting melalui aplikasi Zoom bersama sejumlah fotografer ternama.

Baca Juga: Foto Jenazah Covid-19 Dianggap Lebay, Anji Banjir Nyinyiran Warganet

"Ini adalah tentang perbedaan sudut pandang. Saya membaca viralnya foto Joshua Irwandi dari banyak akun besar dengan pola caption yang seragam. Saya bukan mendiskreditkan Joshua atau profesinya, tetapi membahas pola penyebaran fotonya di media sosial," tulis Anji di Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI