Suara.com - Kasus label ProAktif dengan Syakir Daulay belum menemui perdamaian, malah bertambah runyam. Setelah Syakir dilaporkan ke polisi, aktor 18 tahun itu berbalik menggugat pemilik ProAktif, Agi Sugiyanto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nilai gugatan sebesar Rp 100 miliar.
Namun gugatan Syakir Daulay dianggap terlalu mengada-ada dan ngawur oleh Agi Sugiyanto.
"Mereka menggugat saya dan YouTube dengan alasan perjanjian pembelian akun YouTube janggal. Bahkan kami dibilang melakukan eksploitasi," ujar Agi Sugiyanto, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Seni (13/7/2020).
Baca Juga: Kasus ProAktif, Syakir Daulay : Tak Nikmati Untung tapi Malah Rugi
Bagi Agi Sugiyanto, perjanjiannya dengan Syakir Daulay dilakukan dengan kesadaran dari kedua belah pihak. Apalagi, Agi juga bukan orang kemarin sore di bisnis musik.
"Saya bisnis musik itu sudah puluhan tahun. Tidak mungkin saya mengorbankan reputasi saya untuk hal-hal kecil semacam ini. Perjanjian itu tidak ujug-ujug atau tiba-tiba ditandatangani. Semuanya ada proses," kata Agi Sugiyanto menegaskan.
Agi Sugiyanto dengan tegas membantah telah mengeksploitasi Syakir Daulay. Malah sebaliknya, selama kerja sama, Syakir tak bersikap profesional.
"Kami tidak pernah memaksakan waktu. Misalnya, waktu rekaman lagu, kami mengikuti jadwal Syakir yang katanya sangat sibuk. Itupun dengan segala kesabaran kami. Karena janjian rekaman jam 6 sore, tapi datangnya tengah malam," ungkap Agi.
"Jadi aneh, kalau itu dibilang eksploitasi. Sementara untuk konten-konten yang lain, itu juga atas kemauan Syakir," imbuh Agi menambahkan.
Baca Juga: Pengacara Klaim Syakir Daulay Dimanfaatkan Label ProAktif
Soal pengakuan Syakir Daulay yang tak menerima uang, Agi Sugiyanto membantahnya. Menurutnya, hingga saat ini ia masih memberikan uang royalti.