Suara.com - Syakir Daulay kembali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait kasusnya dengan label ProAktif, Senin (13/7/2020) siang. Dalam kesempatan itu, Syakir menegaskan kalau pihaknya sama sekali tak menikmati keuntungan.
Kontrak kerja sama Syakir Daulay dengan ProAktir salah satunya tentang lagu "Aisyah Istri Rasulullah" yang sudah ditonton 72 juta kali di YouTube.
Meski ditonton sudah sebanyak itu, Syakir Daulay mengaku sama sekali tak menerima keuntungan. Malah sebaliknya, ia mengeluarkan uang dari kocek pribadinya, untuk memberikan duit penghormatan buat si pencipta lagu.
Baca Juga: Pengacara Klaim Syakir Daulay Dimanfaatkan Label ProAktif
"Lagu tersebut ditawarkan pada saudara Agi (Agi Sugiatno, pemilik label ProAktif), saudara Agi bilang oke. Nah Syakir bilang sebagai bentuk penghormatan dikirimlah uang. Si Agi itu kirim uang ke rekening yang Syakir gunakan, sama Syakir dilebihin sejuta, dikirim ke Habib tersebut," ungkap pengacara Syakir Daulay, Haris Azhar usai menjalani pemeriksaan.
Setelah uang diberi ke si pencita lagu, Syakir Daulau kemudian rekaman. Lagu tersebut memang meledak, namun bintang sinetron Fatih di Kampung Jawara itu mengaku sama sekali tak menikmati hasilnya.
"Sebelum dikirim uang, lirik sudah dikasih, habis dikirimin uangnya Syakir rekaman produksi. Jadi bingung dibilang penipuan gimana, orang duitnya sudah dikasih ke penciptanya. Syakir juga sudah nyanyi, sudah produksi, sudah ada videonya, siap tayang di youtube," jelas Haris Azhar.
"Syakir nggak bisa tayangkan di YouTube karena akun YouTube-nya sudah tidak bisa diakses oleh Syakir. Ada pihak produksi, dalam hal ini saudaa Agi dan kawan kawan yang menguasai akun tersebut," kata Haris menambahkan.
Haris Azhar pun heran bila Syakir Daulay dituduh menipu. Pasalnya, tak ada uang yang dinikmati artis 18 tahun ini, dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Merasa Diperbudak, Syakir Daulay Minta Ganti Rugi Rp 100 Miliar
"Saya nggak tahu yang dibilang syakir nipu tuh nipu apa, nipu duit? Nipu lagu? Karena gini, kalau nipu duit, duitnya udah dikasih ke yang nulis lagu. Bahkan menurut Syakir nggak ada keseakatan. Itu karya Siti Khadijah itu harganya berapa, Rp 50 juta, Rp 100 juta? Memang nggak ada dasarnya," ucap Haris.