Derita Artis Tutup Usaha karena Corona

Selasa, 30 Juni 2020 | 06:35 WIB
Derita Artis Tutup Usaha karena Corona
Ilustrasi usaha tutup karena covid-19 [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia berdampak pada semua lini kehidupan. Salah satu yang paling nyata dalam sektor bisnis.

Mereka yang memiliki usaha harus menelan pil pahit. Tak sedikit juga yang terpaksa menutup bisnisnya gara-gara pandemi corona.

Hal itu ternyata banyak dialami oleh artis Tanah Air. Ya, artis di Indonesia rata-rata menjalani bisnis di luar pekerjaannya di panggung hiburan.

Siapa saja dan seperti apa kisah mereka? Simak Liputan Khusus derita artis tutup usaha karena corona berikut ini:

Baca Juga: Liputan Khusus Artis: Mereka Hadapi Corona di Negeri Orang

1. Tarra Budiman

Tarra Budiman [Suara.com/Sumarni]
Tarra Budiman [Suara.com/Sumarni]

Tarra Budiman turut merasakan dampak nyata dari pandemi virus corona (Covid-19). Toko bajunya tutup selama hampir empat bulan.

Ayah satu anak ini bahkan sempat ketar-ketir. Diakui, omzet pun menurun drastis nyaris hingga 80 persen.

"Lumayan terjun payung sih, hampir 80 persen," ujar Tarra Budiman.

Sayangnya, Tarra Budiman menolak membeberkan detail kerugian yang dialaminya. Dia cuma bersyukur masih bisa menanganinya.

Baca Juga: Liputan Khusus: Relakah YouTuber Diusik?

Maklum selama tutup, suami Gya Sadiqah ini memutuskan merumahkan semua karyawannya yang berjumlah 20 orang.

"Kemarin pemotongan THR aja kok. Ketika mereka dirumahkan mereka mengerti sih ya suka dukanya juga pasti ada tapi saya kan nggak bisa janjiin manis juga. Harus ada yang dikorbankan sih emang," katanya.

Yang pasti, bisnis clothing line milik Tarra Budiman kini sudah aktif kembali di masa new normal. Saat ini semua karyawannya sudah kembali bekerja.

"Dibilang sudah pulih lagi sih iya. Maksudnya udah bekerja seperti biasanya. Kemarin kan ada yang pulang kampung juga. Di kantor, di workshop (workspace) juga udah pada mulai kerja, cuma yang store kita alihkan online sementara," kata Tarra Budiman.

Lelaki 33 tahun ini memang memfokuskan usahanya lewat online demi menghindari kerumunan jika ia membuka toko. Meski begitu, para karyawan tetap melakukan pekerjaannya rumahnya.

Oleh karena itu, Tarra Budiman tak mau ambil risiko dan menyediakan rapid test gratis untuk karyawannya tiap 2 minggu sekali.

"Pasti (terapkan protokol kesehatan). Yang mulai kerja itu udah rapid test dan new normalnya mereka udah harus pakai APD. Harus jaga kebersihan dan kalau orang yang kerja di rumah tuh tiap dua minggu sekali saya tes rapid. Karena mereka keluar masuk dan saya nggak bisa kontrol mereka kemana aja kan. Apalagi saya ada anak kecil," katanya.

2. Irma Darmawangsa

Irma Darmawangsa [Evi Ariska/Suara.com]
Irma Darmawangsa [Evi Ariska/Suara.com]

Pedangdut Irma Darmawangsa juga turut mengeluarkan keluh kesahnya usai bisnisnya terdampak pandemi corona.

Perempuan kelahiran 4 Februari 1984 ini menggeluti bisnis kuliner dan properti kos-kosan. Selama tiga bulan, restorannya terpaksa ditutup dan karyawannya pun dirumahkan.

"Usaha kuliner sama kos-kosan, kemarin dirumahkan selama tiga bulan," kata Irma Darmawangsa kepada Suara.com.

Kekinian, mantan kekasih Dwi Andhika itu kembali membuka restorannya usai berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun dia hanya mempekerjakan beberapa karyawan karena tak sanggup membayar gaji.

"Sekarang sudah mulai dibuka lagi yang usaha kuliner. Tapi ya masih sepi, karena daya beli orang-orang kan nggak seperti dulu waktu sebelum pandemi. Sekarang sudah mulai kerja lagi tapi nggak semuanya. Karena masih berat saya bayar gajinya," ujar dia.

Diakui Irma Dharmawangsa, kerugian yang dialami cukup besar. Terlebih sampai sekarang kos-kosannya masih kosong tanpa penghuni.

"Lumayan (kerugian) deh bikin mumet. Yang kos-kosan itu masih belum ada penyewanya, mungkin karena masih pada belum sanggup bayar sewanya," ujarnya.

Nahasnya lagi, pelantun lagu Si Gobang Gosir ini rupanya baru saja menggeluti dunia bisnis. Bak jatuh tertimpa tangga, belum sempat merasakan keuntungan dari usahanya itu, Irma Darmawangsa justru rugi besar.

"Saya emang masih baru belajar-belajar usaha, jadi masih mau belajar sama kenalan-kenalan yang sudah jago bisnis," ucapnya.

Kendati begitu, Irma Darmawangsa enggan putus asa. Di masa transisi new normal atau normal baru ini dia berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi.

Dia mencoba strategi bisnis baru dengan memanfaatkan media sosial untuk berjualan online.

"Promo-promo melalui sosmed aja dulu. Ini masih cari trik-trik buat siasatin supaya nggak terlalu berat ngejalaninnya," ujarnya.

Lebih jauh, Irma Darmawangsa tak mempunyai keinginan yang muluk-muluk atau mengharapkan untung dari bisnisnya. Dia hanya berharap, bisnis kuliner dan properti kos-kosannya dapat kembali stabil seperti dulu.

"Masih mau perbaikan buat usaha yang sudah saya jalanin, biar bisa stabil dulu minimal. Syukur-syukur bisa berkembang maju," katanya.

3. Sahrul Gunawan

Sahrul Gunawan [Ismail/Suara.com]
Sahrul Gunawan [Ismail/Suara.com]

Aktor Sahrul Gunawan yang kini menggeluti bisnis travel ikut merasakan imbas dari pandemi virus corona. Bisnisnya tak bisa lagi beroperasi sejak Maret 2020 hingga saat ini.

Meskipun pemerintah telah memberlakukan new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan, namun tetap saja bisnis travel ini belum berjalan. Terlebih, bisnis yang dijalani Sahrul berfokus pada pemberangkatan umrah dan haji.

"Apapun situasinya saat ini, memang belum bisa diartikan ‘normal’. Tidak ada jamaah yang berangkat umroh dan haji hingga pertengahan tahun ini,” kata Sahrul Gunawan kepada Suara.com.

Merugi, jelas dirasakan Sahrul Gunawan. Menghadapi bisnis yang macet, ia harus putar otak membayar pegawai dan mengakomodir kemauan jamaah.

"Saya tidak merumahkan karyawan, untuk biaya operasional dan bayar THR Alhamdulillah masih ada rezekinya," ujar mantan kekasih Zaskia Adya Mecca ini.

Mengenai uang jemaah yang sudah dibayar, Sahrul Gunawan menganggap itu bukan kerugian. Sebab, ia telah menyetorkannya kepada berbagai vendor. Mulai dari maskapai hingga penginapan.

"Saya sebagai penjamin mereka, insya Allah aman," kata Sahrul.

Guna menjaga silaturahmi dengan jemaah, Sahrul Gunawan membuat program diskusi lewat zoom. Cara ini ditempuh untuk memberdayakan karyawan yang mendekatkan diri kepada jemaah.

"Jadi dari kemarin selama syawal itu sudah dijadwalkan. Teman-teman bergantian jadi host, saya juga hadir ngobrol dengan jamaah dari tahun 2016," katanya.

Selain diskusi, Sahrul Gunawan juga kerap mengundang ustaz guna berbagi ilmu. Ada pula pemberian informasi seputar infomasi terkini dari peraturan pemerintah maupun di Saudi Arab.

Menyusul rencana bisnis yang dibuat, Sahrul Gunawan tengah mencoba strategi baru. Membuka destinasi domestik untuk grup private.

"Tapi sekarang lagi mau dicoba sama staf dan rekan agent. Juli besok targetnya ke Malang dan Bali," kata Sahrul.

Kebetulan sebelum pandemi virus corona melanda, Sahrul Gunawan juga pernah membawa jemaahnya, liburan ke beberapa destinasi ke luar negeri. Sehingga kini ia sudah punya gambarannya.

"Ada di luar umroh. Kemarin pun sempat bikin, paket sampai destinasi. Tapi kan sekarang orang juga masih takut, jadi belum bisa ngapa-ngapain juga," ujar dia.

4. Inul Daratista

Inul Daratista (Ferry Noviandi/Suara.com)
Inul Daratista (Ferry Noviandi/Suara.com)

Apa yang dialami Inul Daratista cukup parah. Sebab, 64 outlet karaoke miliknya yang tersebar di Indonesia tutup akibat pandemi corona.

Penutupan semua outlet untuk ikuti instruksi pemerintah kala itu yang bertujuan memutus penyebaran covid-19.

Imbasnya, Inul meliburkan sebagian karyawannya. Mereka yang tetap bekerja wajib bertugas dari rumah.

"Untungnya karyawan saya memahami itu, nggak banyak yang demo. Paling yang baru masuk diliburkan panjang, kecuali yang sudah lama dirumahkan kerjanya," kata Inul.

Lantaran tak ada pemasukan sama sekali, nominal gaji para karyawannya pun berubah. Tapi setidaknya, Inul masih bisa meringankan beban karyawan untuk tetap menghidup keluarga di rumah.

Inul sampai sekarang masih menunggu instruksi pemerintah terkait nasib tempat hiburan, termasuk outlet karaoke. Untuk di Jakarta, dia memang belum membukanya.

"Alhamdulillah sih semuanya masih tutup, masih nunggu instruksi dari pemerintah ya, kalau ada yang buka biasanya kita juga bener-bener yakin gitu," kata Inul.

"Kalau di daerah Jakarta belum ada yang buka sih. Kemarin aja cuma satu yang di Bekasi," ujarnya lagi.

Kendati begitu, oulet karaoke di Bekasi belum bisa melayani pengunjung. Karyawannya masuk cuma untuk bersih-bersih akibat ditinggal terlalu lama.

"Sekarang udah mulai masuk, yang di Bekasi. Tapi untuk yang lainnya masih nunggu informasi baru boleh masuk. Tetapi sejauh ini mereka ada sebagian yang mulai beres beres, bersih-bersih karena berharap mudah-mudahan disegerakan bukanya," ujar Inul.

Soal berapa kerugian yang sudah dialami, pemilik Goyang Ngebor ini bungkam.

"Kalau aku sih ya berharapnya bisa beroperasional secepatnya. Bisa cari duit lagi karyawan semuanya bisa masuk kembali gitu sih," katanya.

5. Irfan Hakim

Irfan Hakim [Youtube/deHakims]
Irfan Hakim [Youtube/deHakims]

Terakhir, ada Irfan Hakim. Imbas pandemi corona, presenter berusia 44 tahun ini sampai menutup 3 gerai bakso miliknya.

Tapi, dua gerai yang ada di Jakarta tutup karena Irfan sengaja tak memperpanjang kontrak. Sementara satu gerai di Bandung beralih sistem penjualan online.

Karyawan gerai bakso di Jakarta tetap dipekerjakan Irfan untuk tim channel Youtube miliknya.

"Youtube saya kan alhamdulilah masih jalan karena kontennya juga binatang ada di rumah," kata Irfan Hakim kepada Suara.com.

"Jadi tukang baso sekarang udah di depan laptop, nggak sampai yang susah-susah sih. Mereka ngedit bikin teks terus Google translate dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Itu supaya mereka bisa berkarya walaupun kondisi seperti ini," ujarnya lagi.

Sementara karyawan yang di Bandung diakui Irfan tak terlalu berdampak. Sebab, mereka masih melayani pembeli lewat online. Pemasukan masih ada.

Sebisa mungkin, Irfan tak memecat para karyawannya di tengah kondisi seperti ini. Meskipun dia sadar, pemasukan jauh berkurang bila dibanding dengan keadaan normal.

"Saya masih dianggap bisa beruntung lah kayak bakso tadi akhirnya saya jual frozen dalam kemasan beku, terus juga jual minuman yang berhubungan untuk daya tahan tubuh. Jadi harus berpikir keras gimana caranya ya plan A, plan B," ujar dia.

Menurut Irfan, masih banyak yang lebih parah kondisi ekonominya akibat pandemi corona. Karenanya, dia masih merasa bersyukur pada Tuhan.

"Kemarin saya nerima telepon ada yang cerita penghasilan sehari cuma Rp 2000, Rp 4000 aduh, makan mereka juga bingung hari ini bisa nggak makan apa lagi besok nggak tau mau makan apa. Dan itu tidak hanya satu dua orang tapi banyak sekali," katanya.

Irfan pun berharap pandemi corona segera berakhir agar ekonomi Indonesia pulih.

"Agar masyarakat yg tadinya nganggur bisa kerja lagi," katanya.

Reporter: Evi Ariska, Yuliani, Rena Pangesti, Ismail, Herwanto
Editor: Yazir Farouk, Sumarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI