Suara.com - Pandemi corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia berdampak pada semua lini kehidupan. Salah satu yang paling nyata dalam sektor bisnis.
Mereka yang memiliki usaha harus menelan pil pahit. Tak sedikit juga yang terpaksa menutup bisnisnya gara-gara pandemi corona.
Hal itu ternyata banyak dialami oleh artis Tanah Air. Ya, artis di Indonesia rata-rata menjalani bisnis di luar pekerjaannya di panggung hiburan.
Siapa saja dan seperti apa kisah mereka? Simak Liputan Khusus derita artis tutup usaha karena corona berikut ini:
Baca Juga: Liputan Khusus Artis: Mereka Hadapi Corona di Negeri Orang
1. Tarra Budiman
Tarra Budiman turut merasakan dampak nyata dari pandemi virus corona (Covid-19). Toko bajunya tutup selama hampir empat bulan.
Ayah satu anak ini bahkan sempat ketar-ketir. Diakui, omzet pun menurun drastis nyaris hingga 80 persen.
"Lumayan terjun payung sih, hampir 80 persen," ujar Tarra Budiman.
Sayangnya, Tarra Budiman menolak membeberkan detail kerugian yang dialaminya. Dia cuma bersyukur masih bisa menanganinya.
Baca Juga: Liputan Khusus: Relakah YouTuber Diusik?
Maklum selama tutup, suami Gya Sadiqah ini memutuskan merumahkan semua karyawannya yang berjumlah 20 orang.
"Kemarin pemotongan THR aja kok. Ketika mereka dirumahkan mereka mengerti sih ya suka dukanya juga pasti ada tapi saya kan nggak bisa janjiin manis juga. Harus ada yang dikorbankan sih emang," katanya.
Yang pasti, bisnis clothing line milik Tarra Budiman kini sudah aktif kembali di masa new normal. Saat ini semua karyawannya sudah kembali bekerja.
"Dibilang sudah pulih lagi sih iya. Maksudnya udah bekerja seperti biasanya. Kemarin kan ada yang pulang kampung juga. Di kantor, di workshop (workspace) juga udah pada mulai kerja, cuma yang store kita alihkan online sementara," kata Tarra Budiman.
Lelaki 33 tahun ini memang memfokuskan usahanya lewat online demi menghindari kerumunan jika ia membuka toko. Meski begitu, para karyawan tetap melakukan pekerjaannya rumahnya.
Oleh karena itu, Tarra Budiman tak mau ambil risiko dan menyediakan rapid test gratis untuk karyawannya tiap 2 minggu sekali.
"Pasti (terapkan protokol kesehatan). Yang mulai kerja itu udah rapid test dan new normalnya mereka udah harus pakai APD. Harus jaga kebersihan dan kalau orang yang kerja di rumah tuh tiap dua minggu sekali saya tes rapid. Karena mereka keluar masuk dan saya nggak bisa kontrol mereka kemana aja kan. Apalagi saya ada anak kecil," katanya.
2. Irma Darmawangsa
Pedangdut Irma Darmawangsa juga turut mengeluarkan keluh kesahnya usai bisnisnya terdampak pandemi corona.
Perempuan kelahiran 4 Februari 1984 ini menggeluti bisnis kuliner dan properti kos-kosan. Selama tiga bulan, restorannya terpaksa ditutup dan karyawannya pun dirumahkan.
"Usaha kuliner sama kos-kosan, kemarin dirumahkan selama tiga bulan," kata Irma Darmawangsa kepada Suara.com.
Kekinian, mantan kekasih Dwi Andhika itu kembali membuka restorannya usai berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun dia hanya mempekerjakan beberapa karyawan karena tak sanggup membayar gaji.
"Sekarang sudah mulai dibuka lagi yang usaha kuliner. Tapi ya masih sepi, karena daya beli orang-orang kan nggak seperti dulu waktu sebelum pandemi. Sekarang sudah mulai kerja lagi tapi nggak semuanya. Karena masih berat saya bayar gajinya," ujar dia.
Diakui Irma Dharmawangsa, kerugian yang dialami cukup besar. Terlebih sampai sekarang kos-kosannya masih kosong tanpa penghuni.
"Lumayan (kerugian) deh bikin mumet. Yang kos-kosan itu masih belum ada penyewanya, mungkin karena masih pada belum sanggup bayar sewanya," ujarnya.
Nahasnya lagi, pelantun lagu Si Gobang Gosir ini rupanya baru saja menggeluti dunia bisnis. Bak jatuh tertimpa tangga, belum sempat merasakan keuntungan dari usahanya itu, Irma Darmawangsa justru rugi besar.
"Saya emang masih baru belajar-belajar usaha, jadi masih mau belajar sama kenalan-kenalan yang sudah jago bisnis," ucapnya.
Kendati begitu, Irma Darmawangsa enggan putus asa. Di masa transisi new normal atau normal baru ini dia berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Dia mencoba strategi bisnis baru dengan memanfaatkan media sosial untuk berjualan online.
"Promo-promo melalui sosmed aja dulu. Ini masih cari trik-trik buat siasatin supaya nggak terlalu berat ngejalaninnya," ujarnya.
Lebih jauh, Irma Darmawangsa tak mempunyai keinginan yang muluk-muluk atau mengharapkan untung dari bisnisnya. Dia hanya berharap, bisnis kuliner dan properti kos-kosannya dapat kembali stabil seperti dulu.
"Masih mau perbaikan buat usaha yang sudah saya jalanin, biar bisa stabil dulu minimal. Syukur-syukur bisa berkembang maju," katanya.