Suara.com - Mantan bintang porno Mia Khalifa mengungkap pelecehan seksual yang ia terima pada 2014 lalu. Kejadian itu tak pernah diceritakan sebelumnya lantaran ia malu dengan ejekan masyarakat.
Ternyata, pelecehan ini berhubungan dengan foto Mia tampil dengan hijab sambil memegang senjata. Potret itu memang sempat viral di media sosial.
Mia Khalifa kini merasa siap mengungkap kejadian di balik foto hijab dengan senjata itu yang berujung pada pelecehan seksual oleh si fotografer.
"Saya merasa aman sekarang dan merasa perlu untuk membongkar beberapa hal yang menghantuiku selama melakukan pekerjaan di industri ini," tulis Mia di Twitter, Kamis (25/6/2o2o).
Baca Juga: Syuting Film Berhijab, Mantan Bintang Porno Mia Khalifa Diancam Dibunuh
Kejadian itu bermula saat seorang eksekutif dari rumah produksi film dewasa, Bang Bros, Jordan Sibbs mengenalkan Mia Khalifa pada seorang fotografer yang mengaku bekerja untuk majalah Vogue. Fotografer itu adalah kerabat dari kekasih Jordan.
Ketika perempuan asal Lebanon itu sampai di kantor pusat Bang Bros, ia tak punya gambaran apa-apa mengenai konsep dari fotografer bernama Christian itu.
"Kupikir kami akan pergi ke lokasi (pemotretan) yang indah," katanya.
Namun sejenak, ia mulai berpikir ada yang salah dalam konsep pemotreran ini. "Rambutku tidak ditata dan aku tidak menggunakan make up," ujar perempuan 27 tahun ini.
Hanya saja ia enggan berpikir terlalu jauh. Toh memang selama ini dia belum pernah ada di set yang benar-benar nyata. Apalagi Mia tidak ingin terlihat menghina fotografer tersebut.
Baca Juga: Ini Pengakuan Mantan Bintang Porno Mia Khalifa soal Industri Film Dewasa
"Bagaimana jika foto itu akan muncul di Vogue," katanya.
Sesi pemotretan pun dilakukan di atap gedung dan hampir tak bisa diakses orang. Ya, saat itu mereka cuma berdua.
"Saya diberikan hijab dan dua senapan semi otomatis. Mengikuti arahannya, saya berpose. Sementara dia mengoreksi pada tubuh saya," katanya yang memiliki nama lain Mia Callista ini.
"Perintahnya mulai ke arah cabul," ujarnya lagi.
Namun sekali lagi, ia tidak mengatakan apapun lantaran merasa takut. Dia masih berpikir foto itu memang diperlukan untuk majalah Vogue.
"Bagaimana jika dia marah? Atau mendorongmu ke luar atap?," kata Mia membatin.
Setelah sesi pemotretan, fotografer itu berkata pada Mia untuk mengambil beberapa foto lagi. Dalihnya, foto yang sudah diambil kurang pencahayaan.
"Dia menyuruhku melepas hijab dan pakaian, kemudian berpose di dinding. Jantungku berdebar, kalian mungkin bisa mengatakan (sebagai bintang porno) 'apa susahnya berhubungan seks di depan kamera?'," ucapnya.
"Tapi, perlu kalian ketahui tingkatan ketakutan yang dimiliki perempuan saat dirinya tak merasa berdaya," imbuh Mia.
Mia Khalifa merasa takut, menjadi perempuan murahan yang dimanfaatkan. "Saya merasa rendah diri," ucapnya.
Tindakan fotografer itu makin berani. Ketika Mia Khalifa tak melakukan sesuai keinginannya, dia akan menyentuh tubuh mantan bintang porno itu.
"Aku ingin berteriak, menangis dan mencakar wajahnya dengan tangan kosong," kenang Mia.
"Bagian terburuknya adalah dia menggerakan tangan di payudaraku dan mengatakan betapa bagusnya itu," katanya.
Bahkan hingga 6 tahun berlalu, Mia Khalifa masih bisa merasakan dinginnya cincin logam yang menggerayangi punggungnya tersebut.
Mia Khalifa jelas mengatakan lelaki itu melakukan pelecehan seksual. "Aku tidak tau apakah dia seorang gay atau normal. Tapi itu tidak penting bagiku," katanya.