Soroti Kasus Kematian George Floyd, Agnez Mo: Hatiku Sakit

Minggu, 31 Mei 2020 | 16:00 WIB
Soroti Kasus Kematian George Floyd, Agnez Mo: Hatiku Sakit
Agnez Mo [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 di Amerika Serikat, turut menyita perhatian selebriti dunia, tak terkecuali di Indonesia. Agnez Mo menuliskan kesedihannya sambil mengunggah foto mendiang George Floyd.

“Hatiku sakit,” tulis Agnez Mo di Instagram beberapa waktu lalu.

Agnez Mo juga menyisipkan hashtag rasisme mewakili postingannya yang menyoroti kasus pembunuhan George Floyd.

Baca Juga: Selena Gomez dan Beyonce Minta Keadilan Untuk Kematian George Floyd

Sebab ada indikasi, peristiwa ini merupakan tindakan rasis kepada George Floyd. Sebagai lelaki kulit hitam, ia mendapat perlakuan yang tidak baik dari oknum polisi Minneapolis.

Melanjutkan postingan, pelantun Coke Bottle ini, ia juga mengunggah ulang pernyataan dari Dr. Caroline Leaf yang menyoroti tentang rasisme yang terjadi di Amerika.

Unggahan Agnez Mo [Instagram/@agnezmo]
Unggahan Agnez Mo [Instagram/@agnezmo]

"Rasisme seperti pikiran beracun yang diperkuat oleh hal-hal negatif,” tulis Caroline.

Tindakan rasis bisa dilakukan seseorang lewat cara berbicara, berpikir dan bertindak. "Tertanam dalam diri sampai banyak yang mengabaikan atau menerimanya," imbuh sang dokter.

Hingga akhirnya memakan korban seperti yang terjadi pada George Floyd.

Baca Juga: Bocoran Patung Lilin Agnez Mo di Museum Madame Tussauds, Mirip Banget

Masyarakat dunia tak tinggal diam. Mereka membuat petisi, menuntut keadilan untuk George Floyd.

Kasus George Floyd bermula saat ia diamankan polisi atas dugaan belanja dengan uang palsu. Ia ditangkap, dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu petugas, Derek Chauvin.

Derek Chauvin menggunakan lutut untuk menekan leher George saat ia tiarap. Aksi itu dilakukan selama delapan menit hingga lelaki kulit hitam itu kehabisan napas.

Chauvin berdalih, tindakan itu dilakukan agar George Floyd tidak melakukan perlawanan terhadap petugas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI