Suara.com - Atiqah Hasiholan makin bingung, pernyataannya soal new normal justru dikaitkan orang-orang dengan kritik pemerintah.
"Ini apa sih yang masih mengait-ngaitkan sama pemerintah? Ini hanya kata. Sama saja seperti social distancing menjadi physical distancing," kata Atiqah Hasiholan di Instagram, Kamis (28/5/2020).
Atiqah Hasiholan memberikan contoh sederhana mengenai kehidupan new normal yang kini tengah digaungkan guna menghadapi virus corona.
Hanya saja, istri Rio Dewanto ini tak ingin menggunakan kata tersebut dan memilihnya dengan kata lain.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Bebas, Atiqah Hasiholan dan Keluarga Makan Bersama
"Saya enggak mau ketika anak saya tidak dapat memeluk keluarga atau teman-temannya dengan penjelasan, 'ini new normal sayang'," jelas Atiqah Hasiholan.
"Saya lebih memilih bilang, 'sabar ya sayang. Semuanya akan kembali normal, ini hanya transisi'," imbuh putri Ratna Sarumpaet ini.
Dalam unggahan sebelumnya, Atiqah Hasiholan memberikan opini terhadap kebijakan pemerintah yang menggunakan kata new normal. Kata itu dianggap memengaruhi psikologi manusia.
"Normal adalah sesuatu yang menjadi acceptable (bisa diterima). Kita masih mau berjuang ke kehidupan yang dulu kan?" tulis Atiqah.
Atiqah Hasiholan bukan mengkritik pemerintah, apalagi ikut-ikutan soal penganut konspirasi. "Ilmu saya bukan sampai kesitu," terang bintang film Jamila dan Sang Presiden ini.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Bebas, Atiqah Hasiholan : Happy Lah!
"Saya cuma mempertanyakan kaitan penggunaan kata dengan psikologis manusia. Karena kalau saya sih ogah hidup normal begini. Hanya meyakini ini adalah transisi ke kehidupan normal kembali," papar istri artis 38 tahun ini.
Secara singkat, Prof Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan arti new normal.
"(Artinya) kita harus beradaptasi dengan beraktivitas dan bekerja, tentunya harus mengurangi kontak fisik dengan orang lain. Menghindari kerumunan, bekerja, dan bersekolah dari rumah," kata Wiku Adisasmito di Youtube BNPB Indonesia, 12 Mei 2020.