Suara.com - Manajer Raffi Ahmad, Deddy Nur membongkar keburukan Raffi Ahmad jelang kepergian ayah tercintanya. Lantaran presenter asal Bandung itu lebih mementingkan perempuan ketimbang orangtua.
Permintaan terakhir papa Raffi Ahmad sederhana, foto keluarga. Namun hal itu diabaikan suami Nagita Slavina hingga membohongi almarhum ayahnya itu.
“Dia tidak (ke tempat papanya) ke sana, padahal di Bandung. Malah temenin mantan pacarnya promo iklan rambut,” kata Deddy Nur dalam vlog Rans Entertainment.
Baca Juga: Adu Pajak Mobil Inggris Milik Raffi Ahmad dan Hotman Paris, Mewah Mana?
Raffi Ahmad berkisah, sejak hari Jumat ayahnya memang sudah mengajaknya foto keluarga. Ia sudah membooking studio foto untuk hari Minggu.
“Jadi ditelpon papa, hari Sabtu sore sebenarnya sudah di Bandung. Gue berangkat sama cewek dan temen-temen, terus party-party,” kenang Raffi Ahmad.
“Si papa telepon, 'Di mana a? Papa udah rapi nih'. Terus gue bilang masih kerja. Ntar siangan,” katanya memberikan janji kepada sang ayah.
Setelah selesai mengantarkan perempuan itu, Raffi Ahmad tadinya ingin langsung ke Bandung. Namun ada konflik diantara keduanya hingga ia membatalkan pergi ke rumah orangtuanya itu.
Sementara itu, sang papa sudah berada di studio foto dan masih berusaha menghubungi Raffi Ahmad. Namun anaknya itu kembali beralasan belum bisa ke Bandung.
Baca Juga: Diimami Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad dan Keluarga Gelar Salat Ied di Rumah
“Si papa bilang, 'A kalau enggak bisa foto dan ada keperluan lain, bilang aja. Papa nggak marah,” ujar sang ayah kepada pelantun Kamulah Takdirku ini.
Batalnya foto keluarga itu membuat sang manajer memarahi Raffi Ahmad. Entah mengapa saat itu ada pikiran aneh dalam benaknya.
“Aku marahin Raffi Ahmad, aku berpikir papanya udah 3 kali anfal jantung, aku udah pesen sama dia, tanggung jawab. Kalau papa nggak ada gimana?” kata Deddy.
Raffi Ahmad menangis, ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya. Namun sang manajer tidak percaya.
“Aku suruh bikin surat di atas materai, supaya takut. Soalnya ini anak janjinya nggak bisa dipegang,” imbuh sang manajer.