Suara.com - Iszur Muchtar hampir 10 tahun tinggal di Malaysia. Bahkan tidak jarang personel grup P Project ini merayakan Lebaran di Negeri Jiran seperti yang dilakukannya saat ini.
Sayangnya, ada tradisi Lebaran yang hilang lantaran mewabahnya virus corona di dunia. Hal itu berkaitan dengan silaturahmi yang dilakukan selama sebulan penuh.
“Biasanya orang melayu di sini, open house sepanjang bulan Syawal. Jadi kalau di Indonesia seminggu beres, kalau di sini sebulan,” kata Iszur Muchtar kepada Suara.com, Sabtu (23/5/2020).
Baca Juga: Diimami Syekh Ali Jaber, Raffi Ahmad dan Keluarga Gelar Salat Ied di Rumah
Ia menambahkan, meski Lebaran di Malaysia tak seperti di kampung Indonesia yang heboh, namun dengan kedatangan kerabat bisa meramaikan momen setahun sekali tersebut.
“Ada (kerabat) telepon, kasih kabar mau datang, kita siapin makanan di sini,” tuturnya.
Hanya saja tradisi tersebut kini tak bisa dirasakan. Sebab di tengah pandemi virus corona, masyarakat menjaga diri dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Termasuk Iszur Muchtar yang tahun ini hanya bisa bersilaturahmi dengan keluarga lewat telepon dan media sosial.
“Hubungi saudara di Jakarta dan adik di Bandung. Habis salat Ied juga silaturahminya pakai video teleconference,” katanya.
Baca Juga: Iszur Muchtar : Nadiem dan Wishnutama Berpikir Out of The Box
Apalagi pemerintah setempat memberlakukan aturan ketat bagi warganya yang keluar rumah tanpa alasan penting.
“Boleh keluar itu hanya untuk ke belanja kebutuhan. Itu juga diperiksa identitas, perginya enggak boleh jauh dari rumah, dan kalau pakai mobil harus sendiri,” terang Iszur.
Akan ada sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan.
“Denda RM 1.000, itu bisa sampai Rp 3,5 juta dan bahkan bisa dipenjara juga,” imbuhnya.