Suara.com - Artis Kartika Putri tak kuasa menahan tangis melihat kejadian baru-baru ini. Masyarakat berbondong-bondong memenuhi pusat perbelanjaan di tengah pandemi virus corona jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Kerumunan masyrakat juga terjadi di daerah tempat tinggal Kartika Putri meskipun status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih diterapkan.
"Assalamuallaikum saya Kartika Putri, saya sengaja membuat video ini karena saya sudah tidak tahan lagi untuk berkomentar dan juga mengutarakan perasaan yang saya rasakan setelah saya melihat video banyak sekali di daerah-daerah dan di juga di beberapa tempat salah satu di tempat saya tinggal," kata Kartika Putri di Instagram, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga: Kenang Momen Sebelum Hijrah, Kartika Putri: Baju Aku Kayak Tarzan
"Di mana masih melanggar aturan pemerintah untuk PSBB dan juga berbondong-bondong, beramai-ramai dan datang ke pusat perbelanjaan hanya untuk membeli baju lebaran," sambungnya lagi.
Sebagai umat muslim, istri Habib Usman ini juga tak kalah bersemangatnya menyambut hari raya Idul Fitri. Dia membenarkan di hari yang berbahagia itu umat muslim dianjukan mengenakan pakaian terbaik. Namun bukan berarti harus baru.
"Saudara saudari ku sekalian, sesama muslim, saya juga tahu, saya juga sebagai seorang muslim akan merayakan insyaallah jika diberikan umur panjang akan merayakan Idul Fitri satu minggu lagi. Memang di Idul Fitri kita dianjurkan mengenakan pakaian terbaik, ingat pakaian terbaik bukan pakian terbaru," ungkapnya.
Yang membuat Kartika Putri tidak bisa menahan diri untuk berkomentar, ketika melihat begitu banyak masyarkat yang acuh terhadap imbauan pemerintah demi pakaian baru.
"Yang bikin miris adalah kalian mengabaikan anjuran pemerintah untuk keselamatan diri sendiri dan keluarga kalian demi untuk baju baru dan membahayakan banyak jiwa kami," ucapnya.
Baca Juga: Ngeri, Kartika Putri Mimpi Jenazahnya Cuma Ditonton Orang Sebelum Hijrah
Padahal Kartika Putri sebagai satu dari sekian banyak orang sudah mencoba menahan diri untuk tetap di rumah. Bukan demi keselamatan pribadi namun seluruh masyarakat Indonesia.