Suara.com - Ahmad Dhani bercerita tentangan pengalamannya saat menjadi tahanan. Dia mengaku mendapatkan banyak pejalaran penting tentang berpolitik di dalam penjara.
Pentolan Dewa 19 ini menyebut Indonesia belum menjadi negara demokrasi seperti yang tertera di UUD. Hal itu disadarinya saat menjadi tahanan.
"Ya pelajaran paling penting ya ternyata Indonesia ini belum menjadi negara demokrasi. Ternyata itu pelajarannya dan kita harus terima bahwa Indonesia bukan negara demokrasi," kata Ahmad Dhani saat berbincang di channel YouTube Luna Maya, Jumat (15/5/2020).
Menurutnya saat ini Indonesia tengah mengalami kekacauan nasional. Dia pun harus menerima dengan berat hati bahwa Indonesia belum menjadi negara demokrasi.
Baca Juga: Mulan Jameela Dipinang Partai, Ahmad Dhani : Why Not Gitu Lho
"Mau enggak mau kita harus terima gitu kan. Karena kita sedang dalam kekacauan nasional kalau dalam bahasa saya. Kita katanya negera demokrasi nyatanya bukan gitu loh," ujar Ahmad Dhani.
Tak hanya mendapatkan pelajaran penting, selama di vonis hukuman satu tahu enam bulan penjara, Ahmad Dhani merasa lebih pintar. Pengalaman politiknya pun bertambah.
"Terus kalau misalkan ditanya Pakde yang dulu sama yang sekarang ada berubahnya enggak?," tanya Luna Maya.
"Sebenarnya sama aja. Ya kalau lebih pintar itu memang pasti ya. Kan kita bisa ngerasain sendiri. Saya sendiri mengalami lead of intellectual itu sendiri cukup banyak ya, apa lagi sekarang cukup berpengalaman ya," jelasnya.
Pengalamannya dipenjara karena kasus ujaran kebencian di media sosial, membuatnya berpikir Indonesia belum menjadi negara demokrasi.
Baca Juga: Reaksi Kocak Ahmad Dhani Ketika Disinggung Soal Irwan Mussry
"Misalnya sekarang bicara politik Indonesia aku cukup paham, karena aku benar-benar ngalamin apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang jadi kenyataan. Katanya demokrasi ya enggak juga," tuturnya.