Suara.com - Taufik Hidayat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier. Di kesempatan itu ia menjelaskan soal pemanggilan dirinya oleh KPK terkait kasus korupsi Imam Nahrawi yang kala itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Taufik Hidayat mengatakan, ia hanya sebagai mediator yang dititipkan uang oleh seseorang. Dia mengaku tak tahu maksud dan tujuan uang itu dikirim.
"Sekarang kasarnya, ada temen gue nitip. Kasih dong ke si ini. Dia minta tolong masa iya nggak gue bantu? Tapi gue pun nggak tanya (buat apa), walaupun gue tau itu isinya duit," kata Taufik Hidayat di channel YouTube Deddy Corbuzier, Senin (11/5/2020).
Deddy Corbuzier mengungkap keheranannya kenapa Taufik tak memiliki kecurigaan apapun waktu itu.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ungkap Kejadian Sebelum Imam Nahrawi Ditangkap KPK
"Masa iya? Lu terlalu polos," seloroh Deddy.
Taufik Hidayat menegaskan, ia sama sekali tidak tahu mengenai kepentingan uang tersebut. Hanya satu yang disesalkan, yakni tak berpikir panjang menerima permintaan tolong tersebut.
"Gue karena baru (terjun di dunia politik), ada yang nitip. Oh besok diambil yaudah. Gue akuin gue salah, nggak berpikir panjang," katanya.
Deddy Corbuzier lantas bertanya, takutkah Taufik Hidayat mengenai dirinya yang pernah dipanggil KPK. Menanggapi hal itu, mantan kekasih Deswita Maharani ini memberikan pandangan lain.
"Gue bukannya takut sama KPK, tapi media. Orang kalau judulnya KPK udah negatif. Padahal cuma diperiksa, tapi nge judge salah dan nggak tau masalahnya kayak apa," ujarnya.
Baca Juga: Pernah 'Diusir' Acara TV, Deddy Corbuzier Sakit Hati
Seperti diketahui, Taufik sempat diperiksa KPK dalam kasus suap Imam Nahrawi. Beberapa waktu lalu, dia juga diperiksa sebagai saksi di sidang dengan terdakwa Imam Nahrawi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Di dalam sidang, Taufik mengakui pernah menjadi kurir penerima uang untuk Imam Nahrawi.
Taufik Hidayat sendiri pernah menjabat Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Satlak Prima periode 2016-2017 dan Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Kemenpora era kepemimpinan Imam Nahrawi.