Istri Sebut Adi Kurdi Meninggal karena Tumor Otak

Jum'at, 08 Mei 2020 | 15:06 WIB
Istri Sebut Adi Kurdi Meninggal karena Tumor Otak
Adi Kurdi [Youtube/Ini Talkshow]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor senior Adi Kurdi, pemeran Abah di sinetron Keluarga Cemara meninggal dunia pada Jumat, (8/5/2020) pukul 11.30 WIB. Aktor 71 tahun itu tutup usia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.

Berdasarkan keterangan dari sang istri, Bernadetta Siti Restyratuti, Adi Kurdi memiliki riwayat penyakit tumor yang berada di bagian otak kiri. Meski dinyatakan meninggal dunia, namun sang aktor masih dipasang alat bantu medis pada bagian kepala.

"Masih ada alat bantu, tapi otak bapak sudah tidak bisa terkoneksi dengan alat-alat itu. (keterangannya) nol, nol," kata perempuan yang akrab disapa Tuti ini saat dihubungi awak media, Jumat (8/5/2020).

Mewakili keluarga, Tuti meminta diberikan sementara waktu untuk menghormati kepergian Adi Kurdi.

Baca Juga: 5 Fakta Perjalanan Hidup Adi Kurdi, Abah di Keluarga Cemara

Adi Kurdi [Youtube/Legacy Pictures]
Adi Kurdi [Youtube/Legacy Pictures]

"Kami masih sibuk, nanti malam mungkin bisa (kasih keterangan lebih lanjut) atau besok," ujarnya.

Sebelumnya, kabar kepergian Adi Kurdi juga telah diinformasikan salah satu sahabat yang menulis naskah Keluarga Cemara, Harry Tjahjono. Ia mengatakan jika pria kelahiran Pekalogan ini juga memiliki penyumbatan di otak.

"Yang saya tahu dia kan juga glukoma, penglihatannya sudah tidak bisa, sudah buta," kata Harry.

Adi Kurdi [Instagram @indriwidyt]
Adi Kurdi [Instagram @indriwidyt]

Bahkan kondisi pemilik nama lengkap Agustinus Adi Kurdi itu sudah menurun tiga hari terakhir saat berada di rumah sakit.

Sosok Adi Kurdi memang terkenal di era 90=an lewat perannya sebagai Abah di sinetron Keluarga Cemara. Tayangan itu bahkan bertahan selama 9 tahun sejak 1996 hingga 2005.

Baca Juga: Aktor Senior Adi Kurdi Meninggal, Istri Menangis di Ujung Telepon

Abah dikisahkan memiliki istri dan tiga orang anak yang hidup sederhana. Guna menafkahi keluarga, sang abah rela menjadi tukang becak. Sementara itu, sang istri membuat opak dan dijual oleh anak sulung mereka, Euis.

REKOMENDASI

TERKINI