Suara.com - Kabar duka kembali hadir dari dunia hiburan Air. Pemeran Abah di sinetron Keluarga Cemara, Adi Kurdi harus berpulang. Aktor 71 tahun itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur pada Jumat, (8/5/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Salah satu sahabat Adi Kurdi, Harry Tjahjono mengatakan, lawan main Novia Kolopaking itu mengalami sakit pada bagian kepala.
"Kalau enggak salah karena ada penyumbatan di otak atau semacamnya gitu. Yang saya tahu dia kan glaukoma, penglihatannya sudah tidak bisa, sudah buta," kata Harry, penulis naskah sinetron Keluarga Cemara saat dihubungi awak media, Jumat (8/5/2020).
Meski sudah lanjut usia, namun Adi Kurdi tetap menunjukkan kecintaannya terhadap dunia seni peran Tanah Air. Terbaru pada 2019 silam, Adi Kurdi bersama Novia Kolopaking bernostalgia lewat film Terima Kasih Emak.
Baca Juga: Aktor Senior Adi Kurdi Meninggal, Istri Menangis di Ujung Telepon
Sambil mengingat akan sosok aktor bernama lengkap Agustinus Adi Kurdi , tim Suara.com menghimpun lima fakta perjalanan hidup pria asal Pekalongan, Jawa Tengah.
1. Karier awal sebagai pemain teater
Adi Kurdi mengawali kariernya sebagai pemain teater tahun 1970. Ia bergabung di Bengkel Teater pimpinan sastrawan W.S Rendra. Salah satu pementasan yang menuai sukses saat lakonnya dalam Kisah Perjuangan Suku Naga.
2. Aktif menjadi aktor film
Kepiawaiannya Adi Kurdi dalam memerankan tokoh ternyata membuat karier beraktingnya makin lebar. Ia kemudian mendapatkan peran di film Gadis Penakluk (1980).
Baca Juga: Adi Kurdi Meninggal, Ringgo Agus Rahman Kehilangan Sosok Panutan
Berkat film tersebut, Adi Kurdi masuk dalam jajaran nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 1981. Tidak berselang lama, aktor kelahiran 22 September 1948 itu kembali membintangi film Putri Seorang Jendral.