5 Konser Didi Kempot yang Dipenuhi Sobat Ambyar

SumarniIsmail Suara.Com
Rabu, 06 Mei 2020 | 10:35 WIB
5 Konser Didi Kempot yang Dipenuhi Sobat Ambyar
Didi Kempot saat menghibur para sobat ambyar di Panggung Big Bang Festival Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/12) malam. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Almarhum Didi Kempot memulai kariernya sebagai musisi jalanan di kota Surakarta sejak 1984 hingga 1986. Kemudian, dia mengadu nasib ke Jakarta pada 1987 hingga 1989.

Namun namanya mulai dikenal banyak orang sejak sejak lagunya "Stasiun Balapan" diluncurkan di tahun 1998. Saat itu, penggemar fanatik Didi Kempot masih bisa dibilang tidak terlalu banyak.

Berbeda pada 2019, nama Didi Kempot semakin dikenal. Bahkan konser-konsernya pun selalu dipenuni penonton yang didominasi anak muda.

Baca Juga: Pernah Sepanggung, Denada Segan Terhadap Almarhum Didi Kempot

Eksistensi para penggemar muda ini membuat Didi Kempot sampai dinobatkan sebagai "The Godfather of Broken Heart", "Bapak Loro Ati Nasional", maupun "Bapak Patah Hati Nasional".

Para Sobat Ambyar tergolong setia. Pasalnya setiap konser Didi Kempot mereka selalu memenuhi venue acara. Bahkan mereka tidak segan-segan menggelontorkan duit buat beli tiket konser.

Kini, Suara.com akan merangkum lima konser Didi Kempot yang sukses dipenuhi Sobat Ambyar.

1. Jogja Menyapa Ngaruhke Ngarahke (Tepung - Dunung - Srawung)

Didi Kempot dan Gofar Hilman. [dokumentasi Gofar Hilman]
Didi Kempot dan Gofar Hilman. [dokumentasi Gofar Hilman]

Didi Kempot meramaikan acara Jogja Menyapa Ngaruhke Ngarahke (Tepung - Dunung - Srawung) yang diselenggrakan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjd Mada (UGM), Selasa (20/8/2019) lalu.

Baca Juga: Warganet Doakan Arda Jadi The Next Godfather Pengganti Didi Kempot

Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Paniradya Kaistimewan itu merupakan acara bincang budaya yang dihadiri Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, Dr. Bambang Hudayana (Antropolog), Prof PM Laksono (Antropolog) serta Perwakilan Paniradya Kaistimewan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI