Suara.com - Tak banyak yang tau ternyata Donna Agnesia sempat memiliki rasa trauma untuk menaiki motor. Bukan tanpa alasan, itu dikarenakan sang kakak pernah mengalami kecelakaan saat menaiki kendaraan tersebut.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan pasangannya Darius Sinathrya yang memiliki hobi mengendarai motor sejak dulu. Namun aktor kelahiran Swiss itu mengalah untuk tidak memboncengi Donna Agnesia saat mereka pacaran.
Namun, sebuah kondisi tak terduga mengharuskan Donna Agnesia mau tak mau harus menaiki motor dengan diboncengi Darius Sinathrya. Berbekal keyakinan pada sang suami, presenter itu percaya pada Darius Sinathrya dan mencoba mengabaikan rasa traumanya.
Lantas, seperti apa kisah selengkapnya? Berikut wawancara khusus tim Suara.com dengan Darius Sinathrya.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Darius Sinathrya - Donna Agnesia, Bisa untuk Buka Puasa
Ada kabar yang menyebutkan kalau Donna Agnesia punya trauma naik motor, dan Darius berhasil menghilangkan perasaan takut itu. Apa betul?
Iya, dulu Donna punya trauma naik motor karena kakaknya kecelakaan. Setelah itu dia enggak mau naik motor lagi. Waktu pacaran sama saya juga kami nggak pernah naik motor, walaupun dia tau saya anak motor banget dulu
Gimana cara menghilangkannya?
Semuanya butuh proses sih. Tapi yang menjadi titik balik pas banjir tahun 2009 kalau nggak salah. Saya lagi nganterin dia tapi kondisi macet parah, sementara dia harus live.
Aku telepon kakak ipar untuk bawain motor dan akhirnya boncengin Donna ke tempat kerja. Bayangin dari Lebak Bulus ke Balai Sarbini cuma 30 menit, menerjang macet dan banjir.
Baca Juga: Tak Masalah Rugi Bisnis, Darius Sinathrya Ogah Pecat Karyawan
Donna nggak khawatir?
Dia tahu saya selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan. Puji Tuhan, kami bisa sampai dengan selamat dan Donna baik-baik aja. Vakum lama nggak naik motor, tahun 2015 aku ajak dia ke Bali.
Pelan-pelan ajak dia motoran, kami pergi ke Bali dengan melihat pemandangan yang indah sampai akhirnya dia mulai nyaman dengan hal itu. Karena pengalamannya akan sangat beda kalau naik mobil dan motor.
Seperti apa perbedaan yang dirasakan?
Kalau naik mobil kan seperti ada di satu kotak gitu, sementara kalau naik motor bisa langsung merasakan udara, pengalamannya beda. Biasanya kita lewat jalur-jalur yang dilewati mobil, sekarang masuk ke jalan kecil bisa.
Kami juga punya quality time berdua kalau di motor, karena bisa sambil ngobrol terus menikmati pemandangan alam.
Quality time berdua seperti apa sih?
Merasa kadang kayak orang pacaran, nyariin, sama-sama kangen. Kita punya bonding atau kebiasaan rutinitas, sama-sama ingin saling memberi, bikin pasangan bahagia. Kita mungkin sama-sama menikmati semua prosesnya sampai saat ini.
14 tahun menjalani rumah tangga, apakah selalu mengutamakan kemesraan?
Kalau mesra-mesraan pasti ada, bilang ‘I love you' setiap hari sebelum kerja, ada pelukan, cium kening itu pasti.
Sering kasih sesuatu yang romantis?
Aku bukan tipe yang seperti itu. Misalnya kasih bunga pasti ada momen khusus, karena kalau tiap hari begitu kan bosen juga. Nanti pas hari spesial kasih bunga malah kesannya biasa aja.
Kalau dari Donna Agnesia kepada Darius, ada hal-hal sepele tapi cukup spesial ngggak, maskeran wajah mungkin?
Hahaha, kalau itu nggak. Saya cukup cuci muka dan banyak doa saja. Bukan tipe orang wajib bersihin muka pakai ini dan itu. Nganterin Donna ke salon juga aku cuma nungguin dan enggak ikut perawatan sama dia.
Kemarin Donna sempat kasih kode mau tambah anak, tanggapan Darius seperti apa?
Itu hanya candaan kita 2 tahun belakangan. Donna kalau liat bayi kangen. Secara logis kita sadar punya anak tiga itu sudah menjadi keluarga yang utuh.
Dengan ada bayi pasti ada tantangan harus rawat lagi dan merubah banyak hal. Kalau boleh milih, cukup tiga aja dan punya anak itu hanya sekadar obrolan yang seru aja.