Suara.com - Barbie Kumalasari merasakan perbedaan yang signifikan saat menjalani ibadah bulan Ramadan tahun ini dengan sebelumnya. Kini, dia harus menahan diri buat tidak jalan-jalan ke luar negeri.
"Perbedaannya komplit ya penderitaannya. Kalau Ramadan tahun lalu kita masih bisa jalan-jalan, ke luar kota, ke luar negeri. Kalau tahun ini kan nggak ada pasangan terus ada COVID-19 juga," ungkap Barbie Kumlasari saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/4/2020).
Barbie Kumalasari pun mengaku bingung saat ingin melepas rasa jenuhnya tidak bisa keluar rumah karena adanya pemberlakuan PSBB atau Pembatasan sosial berskala Besar di Jakarta.
Baca Juga: Abaikan Isu Cerai, Barbie Kumalasari Bantu Kasus Hukum Galih Ginanjar
"Sekarang berbeda, mau jalan sama anak juga nggak berani ke mall, mau nonton ke bioskop juga nggak bisa, terus paling banyakin bersih-bersih di rumah, bongkar-pasang barang-barang," tuturnya.
Lebih banyak di rumah membuat berat badan Barbie Kumalasari naik sampai delapan kilogram. Dia pun tidak bisa berolah raga maksimal karena tempat nge-gym tutup.
"Mau olahraga tempat gym semua tutup, sempat ngakalin di pinggir jalan lari tapi tetep aja nggak maksimal jadi alhasil ramadhan tahun ini butuh kesabaran yang sangat kuat," sambungnya.
Namun di balik semua itu, Barbie Kumalasari berharap banding yang diajukan oleh suaminya, Galih Ginanjar terkait kasus ikan asin di bulan Ramadan ini bisa diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
"Banyak harapan juga terutama dengan adanya memori banding ini, aku sih berdoa semoga bisa dikabulkan," tuturnya.
Baca Juga: Boy William Kaget Lihat Paras Barbie Kumalasari Tanpa Makeup: Oh My God!