Interview: Pengalaman Seru Nikita Willy Saat Mendaki Gunung Himalaya

SumarniEvi Ariska Suara.Com
Minggu, 26 April 2020 | 10:20 WIB
Interview: Pengalaman Seru Nikita Willy Saat Mendaki Gunung Himalaya
Penampilan Nikita Willy saat naik Gunung Himalaya. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris Nikita Willy terkenal dengan gaya feminim dan glamor. Namun siapa sangka perempuan kelaharin 29 Juni 1994 ini berhasil menginjakkan kakinya di gunung tertinggi di dunia, Gunung Himalaya, Nepal.

Pemilik nama asli Nikita Purnama Willy ini diketahui sering melancong ke berbagai negara. Berbeda dengan liburan sebelumnya yang dipenuhi kemewahan, untuk pertama kalinya dia mencoba mendaki gunung.

Selama sepuluh hari lamanya, Nikita Willy berada di puncak Gunung Himalaya. Dia pun mengisahkan pengalamannya saat mendaki gunung Himalaya bersama teman-temannya. Momen di puncak gunung Himalaya itu diabadikan Nikita Willy di Instagramnya.

Lebih lanjut, berikut wawancara Suara.com seputar pengalaman perdana Nikita Willy mendaki gunung tersebut.

Baca Juga: Heboh Nikita Willy Berendam Pakai Air Berlian

Nikita Willy di Gunung Himalaya [Instagram]
Nikita Willy di Gunung Himalaya [Instagram]

Baru-baru ini naik gunung?

Kemarin naik gunung Himalaya cukup mendadak sebenarnya. Karena aku ngelihat ada beberapa Minggu aku kosong, belum masuk schedule terus aku ngelihat ada open trip. Ya sudah aku ajak teman-teman aku yang suka outdoor activity. Agak cukup mendadak dan nggak cukup persiapan, seminggu lebih lah persiapan kaya olahraga dan lain-lain.

Pertama kali naik gunung?

Jadi beberapa kali sempat naik gunung tapi cuma short high gitu, cuma kaya one day high atau cuma beberapa jam. Kalau kemarin kan lima hari high.

Berapa lama di gunung Himalaya? Pengalaman baru?

Baca Juga: Nikita Willy Unggah Foto Liburan di Italia, Warganet Tanyakan Hal Ini

Sepuluh hari. Ini pengalaman yang sangat sangat berbeda sih, karena semakin kita naik ke atas semakin banyak kesusahan-kesusahan sendiri yang harus kita hadapi, kaya hidup gitu loh. Kita itu ngerasa kayak semakin naik kok semakin susah, tapi kita harus semakin kuat supaya kita bisa sampai puncak. Itu yang aku belajar dari trip aku dan aku ngerasa dunia itu begitu besar dan kita cuma manusia kecil, kita sebenarnya bukan siapa-siapa dan kita sebenarnya bukan apa-apa tapi the world is so big dan kaya lepas dari dunia kesibukan Jakarta, connections nggak ada wifi, sinyal, nggak ada hp, cuma ada kamera buat foto dan video doang dan nggak ada TV. Apa yang kita liat itu benar-benar apa yang ada di depan mata kita aja. Jadi sebenarnya the world is that beautiful kaya reality itu secantik itu.

Aktris sekaligus penyanyi Nikita Willy berpose saat berkunjung ke kantor Suara.com, Jakarta, Kamis (2/1).[Suara.com/Angga Budhiyanto]
Aktris sekaligus penyanyi Nikita Willy berpose saat berkunjung ke kantor Suara.com, Jakarta, Kamis (2/1).[Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kaget nggak ada sinyal?

Nggak ada, aku kayak kaget sama diri aku sendiri. Aku bisa nggak pegang HP kaya 5 hari lebih dan aku nggak stres sama sekali. Kan pas aku sampai di kota sudah banyak connection langsung banyak masuk kerjaan, itu yang buat aku stres, aku jadi cuma baca email, balas kerjaan, terus aku airplane mode lagi karena aku nggak mau contact sama HP dulu.

Naik gunung banyak istirahatnya?

Jadi satu hari tuh jalan delapan jam paling istirahat satu jam, dua jam makan lalu jalan lagi. Ada satu hari kita jalan 10-12 jam karena jaraknya jauh.

Barang yang dibawa berapa kilo?

Aku pakai 50 cm lebar, berapa kilo ya punggung aku sampai sakit pakai koyo cuman karena pemandangan bagus banget rasa sakitnya tuh kaya hilang, pas nyampai puncaknya ternyata yang kita lakukan dari bawah worth it. Aku bawa baju obat-obatan, snack paling penting karena selama perjalanan ada shock makanya ada snack but energy, terus sleeping bag, abis itu macam-macam lah toilet iteris, skincare harus karena iklimnya beda-beda kadang panas, hujan, tiba-tiba snow, sampai kulit kering banget.

Nggak takut pertama kali naik gunung?

Ada sih ketakutan, karena kita lengkap dan pas untuk cuaca jadi kuat-kuat saja, kuku kakiku rasanya mau copot gitu loh, karena kalau hiking kaki kita kayak membesar dan jempol itu kena ujung sepatu jadi kuku jempol aku gede banget.

Mandi gimana di gunung?

Aku nggak mandi sampai 5 hari karena udaranya juga itu minus 5-15, nggak ada air panas. Jadi memang nggak mandi cuma pakai tissu basah aja. Toilet share sama orang orang, jongkok, itu yang paling aku nggak bisa. Aku nggak bisa toilet jongkok sebenarnya, jadi aku kaya agak susah, cuma aku belajar dari situ. Dan itu kayak untuk ke toilet harus ngambil sendiri, dari air tampungan salju. Kita ambil terus kita pakai buat di toilet.

Nikita Willy [Evi Ariska/Suara.com]
Nikita Willy [Evi Ariska/Suara.com]

Jadi lebih mandiri?

Setiap trip yang aku lakukan pasti itu melatih kemandirian aku. Karena setiap trip yang aku lakukan selalu tempa tempat yang aneh, tempat yang belum banyak orang ke sana dan nggak ada asisten pastinya, apapun harus kita lakukan sendiri.

Orang tua gimana?

Mamaku khawatir, mamaku, sahabat-sahabat aku mikir aku kenapa-kenapa karena aku naik Gunung Himalaya dan kita tahu bahayanya seperti apa. Mereka khawatir, cuma pada saat aku dapat sinyal aku kabarin, aku baik baik aja, nggak usah khawatir.

Nagih nggak?

Nagih banget. Terus kaya aku kemarin naik Gunung Himalaya, terus di Argentina naik gunung juga, aku sempat berpikir nanti kayanya habis lebaran aku harus cobain gunung di Indonesia, doain aja.

Kamu dokumentasiin jalan-jalan kamu nggak?

Nah itu mama sama manajement aku sudah marah-marah kenapa nggak bikin vlog, karena kalau aku liburan aku semales itu pegang kamera, ya sudah buat foto-foto itu juga orang yang fotoin, terus buat instastory aku terlalu males untuk pegang kamera untuk ngomong-ngomong cuma I have to do that, mungkin next time.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI