Suara.com - Pemain sinetron Thalita Latief mengaku tidak menyangka akan divonis mengidap tumor tiroid stadium empat. Selama ini Thalita Latief dikenal menganut hidup yang cukup sehat.
Awalnya, dia berupaya menutup-nutupi penyakitnya dari orang lain. Tapi dia menyerah karena butuh dukungan.
Maka dari itu sebelum operasi pengangkatan tiroid dibagian lehernya, ia membuat sebuah video yang di upload di akun Instagram pribadinya. Beruntung operasi itu berjalan dengan lancar.
Lebih lanjut, berikut wawancara Suara.com bersama Thalita Latief yang sempat berjuang melawan sakit tumor tiroid stadium empat hingga berujung sembuh.
Baca Juga: Usai Operasi Tumor Tiroid, Thalita Latief Masih Merasa Sakit
Gimana awalnya bisa terkena penyakit tersebut?
Nggak tahu juga kalau ditanya kaya begitu karena nggak ada juga mau sakit kan, dan aku kan tipenya ceria-ceria gini aja gitu jadi ngga ada gejala di badan yang bikin aku kaya 'Duh ini sakit nih' nah itu nggak ada.
Jadi kaget, kaget banget cuma aku orangnya nggak pengen orang lain itu sedih gitu walaupun kita sedih ya gimana ya aku ngapain 'Ya ampun bikin orang jadi ikut kepikiran' makanya aku diam dari aku tahu ke sahabat-sahabat artis aku yang deket-deket aku diam gitu. Ini lebih kaya 'Ah ntar mereka sedih lagi denger gue sakit' gitu loh.
Akhirnya memutuskan memberi tahu publik?
Iya akhirnya ketika mau ngejalanin proses terbesar yaitu itu 'Ko kayaknya aku nggak bisa ya' apa sih kayaknya bendung sendiri gitu aku pikir sebelum aku masuk rumah sakit hari itu malamnya sebelum aku tidur, besok paginya aku udah di rumah sakit gitu dan itu pada saat video rilis memang aku sudah di kamar operasi jadi bukan karena mencuri perhatian tapi memang yang aku butuhkan doa, yang aku butuhkan ketenangan bahwa saling support gitu mau dari fans, mau dari teman-teman, keluarga, netizen siapapun aja bahwa itu memang obat banget sih, emang itu semangat.
Baca Juga: Idap Tumor Stadium 4, Thalita Latief Mesti Minum Obat Seumur Hidup?
Karena down banget rasanya ketika divonis dengan umur masih 30 tahun gitu divonis tumor udah berapa itu kalut pikiran pada saat itu tapi begitu menjalani, begitu mendapat support walaupun itu secara virtual aja karena kita cuma melihat tapi itu help gitu sangat membantu kayak 'Alhamdulillah banyak yang sayang gitu, oh berarti aku nggak sendiri' berarti pada saat aku keluar aku harus semangat nih karena banyak yang menanti, banyak yang mau ketemu sama aku, banyak yang pengen bikin sesuatu sama aku gitu.
Jadi kaya oh i have to my best nih jangan-jangan after ini terus aku makin mau down, makin tambah parah gitu ya walaupun kita nggak tau nanti kita bagaimana tapi kan try aja gitu coba yang baik-baik aja. Yasudah akhirnya dijalanin semua yang alhamdulilah setelah satu bulan setengah aku bener-bener stop semuanya, mangkanya ini aku baru kembali lagi (syuting) alhamdulilah.
Orang pertama siapa yang tahu?
Ya keluarga pasti. Kalau keluarga pasti tahu, tapi untuk umum itu aku dari Januari memang aku nggak ada yang tahu sampai ada video itu baru akhirnya pada tahu.
Awal terdeteksinya gimana?
Cuma karena memang ada benjolan di leher kayak segede bakso gitu dia bisa besar dari kelereng gitu yah segede bakso kali. Tapi dia naik turun gitu nggak stay di situ misalnya di sini dia naik turun gitu. Kalau kita makan dia tuh naik turun atau menelanlah suatu dia naik turun cuma memang kalau dikasat mata sama teman-teman kaya antara liat antara nggak, atau mungkin di beberapa angel foto suka ada terlihat, suka nggak. Karena dia ada bawahan gitu cuman begitu udah tahu kemarin tuh 2019 akhir, aku lihat ini semakin membesar gitu pada udah beberapa bulan aku diemin.
Karena memang sebegitunya nggak ada gejala di badan kalau ditanya apa gejalanya aku nggak merasakan apapun gejalanya. Tapi ketika tahu ternyata udah bukan ditahap awal lagi tapi stadium empat. Jadi ya di situlah kita diingetin kita jadi manusia diingetin aja sama Allah kalau apa yang kita punya saat ini hanya titipan. Jadi lebih banyak bersyukur.
Aku lebih enjoy sekarang every moment apapun itu gitu aku bener-bener nikmati, aku nggak mau hilang waktu terutama sama keluarga.
Sekarang bagaimana keadaannya?
Dibilang masih capek sekarang badannya juga masih capek.
Setelah operasi apa yang dilakukan?
Nggak kalau sekarang saya lebih cek hormon gitu dilihat dulu ini sekarang lagi diobservasi beberapa bulan ke depan karena tiroidnya sisa satu, yang satu udah diangkat gitu jadi. Tiroid itu kan kayak kelenjar kupu-kupu jadi aku udah nggak ada itu sebelah, jadi menormalkan nggak dengan dihasilkan hormon hormon itu. Kalau misalkan memang baik insya Allah doain makanya ya aku mohon doanya.
Kalau baik ya insya Allah dengan suplemen makanan yang sehat dan lain-lain itu sangat membantu tapi kalau misalnya tidak baik saya akan harus mengkonsumsi obat-obatan sampai seumur hidup.
Sudah sembuh yah?
Insya Allah doain yang terbaik aja ya. Pokoknya hasilnya sih sejauh ini alhamdulillah normal.
Setelah operasi ada terapi khusus gak?
Saat ini belum karena kan kena pandemi corona dokternya juga mengkhawatirkan karena saya berhubungan dengan auto imunisasi selain si tiroidnya ini jadi saya masih belum bisa bolak-balik rumah sakit ini bisa, jadi saya via telepon. Mungkin 1, 2 bulan ke depan kalau kondisinya sudah lebih baik baru saya bisa lagi bolak balik rumah sakit. Saat ini yang hanya di treatment cuma hormon aja.
Berapa lama dirawat di rumah sakit waktu itu?
Lima sampai hari di waktu itu mas operasi kan soalnya.
Insya Allah sehat lagi yah?
Insya Allah baik jadi saya perlu dukungan supaya saya tetap bisa berkarya, supaya saya tetapi shooting shooting menghibur teman-teman yang senang saya dengan video-video saya insya Allah lah didoain aja gitu.