Suara.com - Arie Untung dan istri, Fenita Arie melakukan telewicara dengan imam masjid kota New York, Imam Shamsi Ali. Shamsi yang asli Indonesia itu cerita bagaimana mencekamnya kota New York akibat virus corona.
Menurut Imam Shamsi Ali, para ahli di Amerika Serikat sudah mengingatkan Presiden Donald Trump terhadap ancaman virus corona. Namun saat itu sang presiden kurang menanggapi dan tidak percaya dengan penelitian tersebut.
"Sebenarnya ketika sudah menebar kemana-mana penyakit ini. Sudah sampai Singapura, Jerman, dan Italia ketika itu. Di Amerika sudah diingatkan oleh para ahli, tapi Donald Trump tidak percaya dengan sains, tidak ada yang namanya dengan perubahan iklim," ungkap Imam Shamsi Ali kepada Arie Untung dan Fenita.
"Maka ketika itu dia masih mengatakan hoax. Itu adalah cerita China ingin dilihat sebagai korban sehingga menimbulkan simpati karena waktu itu memang terjadi peperangan sengit dagang antara Amerika dan China. Maka Donald Trump ini ingin dapat segala pembenaran apapun untuk menyerang China," jelas lelaki asal Sulawesi Selatan itu.
Baca Juga: Mensos Dukung Inisiatif Shamsi Ali Bangun Pesantren di New York
Tidak hanya itu, Donald Trump bahkan menuduh isu virus corona dipakai pihak Demokrat untuk menjantuhkan dirinya dari tahta presiden Amerika.
"Ini jadi pelajaran penting bagi kita semua bahwa covid 19 jangan sampai dipolitisir. Jangan sampai dijadikan isu politik. Sekarang bukan lagi isu politik ini isi hidup manusia," jelasnya.
Dari sini Imam Shamsi blak-blakan menyalahkan Donald Trump yang terlambat dalam mengatasi virus corona di Amerika, terutam di kota New York.
"Oleh karenanya saya menyalahkan Presiden Donald Trump yang lamban menangani ini karena dianggap isu politik yang digunakan oleh partai Demokrat," jelasnya.
Kota New York sendiri menjadi epictrum epidemi virus corona. Bahkan saat ini korban virus corona sudah mencapai 11 ribu.
Baca Juga: Catatan Shamsi Ali: Empat Pilar Perjuangan Umat Islam yang Benar
"Kasus virus corona berkembang ke kota New York, karena covid 19 ini rentan menyerang (daerah) yang ramai. Dan kota New York adalah kota yang ramai di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat hampir 11 ribu, hampir setengahnya itu korbannya di New York State. Dan yang lebih banyak ada di new york city tempat kami tinggal," bebernya.