Sampai pada akhirnya pemerintah mengambil langkah mengkarantina kota tersebut demi memutus rantai penularan. Semua orang menjalani pemeriksaan guna memisahkan antara pasien positif dan negatif.
Semua warga Budang berada di tempat karantina dan wajib menggunakan masker. Rumah dikosongkan, begitupun dengan jalan-jalan sekitar.
Kini kota Budang dijaga begitu ketat. Anggota militer diturunkan untuk memastikan warga di sana tidak keluar dari kota tersebut.
Di sisi lain, Kim In Hae sendiri sebelumnya sempat diselamatkan oleh Kang Ji Goo, seorang anggota penyelamat atau tim SAR apabila di Indonesia, saat terjebak di dalam mobil.
Baca Juga: Aziz Gagap Mundur dari OVJ, Luna Maya Dikira Artis Prostitusi
Peran kedua orang ini cukup besar selama penayangan film The Flu. Bagaimana tidak, Kang Ji Goo berjuang menyelamatkan anak Kim In Hae, Kim Mi Reu yang ikut terjangkit virus tersebut. Kim Mi Reu adalah kunci dari film ini.
Sampai akhirnya terjadi kekacauan di tempat karantina. Fakta terungkap kalau seluruh jenazah yang meninggal akibat virus tersebut dibakar oleh pemerintah Korea Selatan di dalam stadion. Mereka semua dibungkus menggunakan plastik.
Para warga yang negatif virus pun marah, memberontak dan membuat perlawanan terhadap pemerintah. Mereka mengancam akan menyebarkan virus tersebut ke seluruh penjuru Korea Selatan.
Di lain pihak, Monssai yang digadang-gadang sebagai satu-satunya obat untuk virus tersebut berhasil ditemukan di tempat karantina. Darahnya diambil untuk kemudian dijadikan sebagai obat.
Namun begitu, Kim In Hae yang tahu anaknya sudah terpapar virus, mengambil tindakan ekstrim. Dia mengambil darah Monssai lebih dulu dan langsung menyuntikan kepada Kim Mi Reu.
Baca Juga: Sinopsis Film Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief
Sayangnya aksinya ketahuan menyebabkan Monssai dipindahkan ke rumah sakit sedangkan Kim Mi Reu dibawa ke tempat pembakaran. Saat perjalanan, Monssai malah meninggal dunia.