Suara.com - Nama Tara Basro tengah menjadi perbincangan beberapa hari belakangan, bahkan menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Hal itu lantaran kampanye Tara mencintai bentuk tubuh demi melawan body shaming dengan mengunggah foto telanjang.
Unggahannya tersebut bahkan mendapatkan respon negatif dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo). Ditanyai soal unggahan Tara Basro, Ernest Prakasa menanggapi dari dua foto yang diunggah.
"Sebenarnya itu first message film Imperfect kan. Bahwa self love, mencintai diri sendiri dengan segala ketidaksempurnaan," kata Ernest Prakasa, ditemui di kawasan Senayan, Jakrta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Menkominfo: Foto Tara Basro Bagian dari Seni
"Jadi ketika Tara Basro ngepost foto yang upload dua kali, pertama yang masih pakai baju, yang kedua nggak ada bajunya. Gue sih langsung berpendapat kalau yang kedua agak terlalu ekstrem sih, takutnya esensinya tertutup sama sensasinya," sambung Ernest Prakasa.
Sutradara film Cek Toko Sebelah itu mendukung unggahan pertama Tara Basro yang dinilai menggambarkan masyarakat di sosial media saat ini. Ernest pun mendukung aksi Tara Basro itu.
"Kalau foto yang pertama gue support banget, karena itu memberikan kayak semacam antitesis. Kalau orang lihat di Instagram itu semuanya mau jadi body goals, tapi ternyata artis yang sudah top aja merasa ya cintai diri sendiri apa adanya, jadi menyeimbangkan lah," jelas Ernest Prakasa.
"Sebenarnya message yang persis sama yang dibicarakan di film gue juga. Jadi gue sangat mengapresiasi apa yang dia lakukan karena butuh keberanian untuk melakukan itu," tutur Ernest Prakasa.
Namun, saat ditanyai foto kedua yang menampilkan foto Tara Basro tanpa busana dengan caption "worthy of love", Ernest Prakasa agak berhati-hati. Ia juga enggan mengomentari teguran Kominfo yang menyebut Tara Basro melanggar UU ITE tentang pornografi.
Baca Juga: Kominfo: Tara Basro Sebarkan Pesan Positif, Tapi...
"Jujur saya bukan sarjana hukum ya, kuliahnya fisip juga jarang masuk. Jadi nggak tahu secara legalitas gimana tapi semoga sih baik-baik aja," ucap Ernest Prakasa.