Suara.com - Terdakwa kasus "ikan asin" Rey Utami tengah diselimuti kegelisahan. Penyebaran virus corona di Indonesia membuatnya teringat sang anak.
"Dengan adanya virus corona ini benar-benar khawatir banget (sama anak)," kata Rey Utami usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Istri terdakwa Pablo Benua ini khawatir lantaran sang anak jauh dari pantauannya. Sudah delapan bulan Rey Utami mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.
"Pengin banget aku bisa merawat anak-anak aku pas sudah keluar. Pengin aku protect anak aku karena virusnya kan juga sudah sampai Indonesia. Jadi aku pengin banget ada di sisi anak aku," ujarnya.
Baca Juga: Berhijab karena Kasus Ikan Asin, Rey Utami Terima Kasih ke Fairuz A Rafiq
Selama delapan bulan mendekam di jeruji besi, Rey Utami tak pernah lekang dari bayang-bayang anaknya. Ia menahan kerinduan yang mendalam.
"Aku cuma anak-anak aja sih yang aku pikirin. Sudah itu aja, aku nggak mau mikir yang lain-lain lah. Yang ada dibenak aku cuma anak-anak, bayangin aja sudah mau setahun nggak ketemu anak," katanya.
"Memendam kerinduan itu ibaratnya hati kita kerinduan itu sudah kaya kristal membatu, sudah benar-benar gimana sih kalau kangen tapi nggak bisa kesampaian," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, Rey Utami dan Pablo Benua saat ini masih menjalani proses hukum terkait kasus ikan asin yang menjeratnya. Selain mereka, Galih Ginanjar juga jadi terdakwa untuk kasus ini.
Baca Juga: Lagi Puasa, Alasan Rey Utami Kalem Jalani Sidang Kasus Ikan Asin
Kasus ikan asin merupakan istilah yang dipakai untuk kasus pencemaran nama baik terhadap Fairuz A Rafiq. Fairuz tak terima dengan ucapan mantan suaminya, Galih Ginanjar soal bau ikan asin di channel Youtube Rey dan Pablo.
Bau ikan asin diduga merujuk pada organ intim Fairuz A Rafiq.