Suara.com - Daniel Mananta didapuk sebagai sahabat Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2020. Penunjukannya itu lantaran Daniel dianggap berhasil memproduseri film Susi Susanti.
"Saya juga alumni dari Australia. Jadi kita bersyukur banget," kata Daniel Mananta ditemui di pemutaran film perdana FSAI, di CGV Grand Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Menurut Daniel, festival ini bisa jadi ajang untuk mengenalkan budaya masing-masing antara Indonesia dan Australia. Misalnya dalam film Top Of Wedding yang mengangkat cerita pernikahan dengan dua kultur yang berbeda.
Baca Juga: Festival Sinema Australia Indonesia 2020 Resmi Dibuka
"Jadi kita bertukar kultur dan kita bisa belajar dari kultur masing-masing negara. Festival Sinema itu adalah cara yang tepat untuk bertukar, karena ini semua entertainment nggak akan diajari atau di-lecture tapi saling meng-etertain satu sama yang lain," ujarnya.
Daniel Mananta nantinya juga akan juga akan menjadi mentor dalam kelas yang dibuka di acara tersebut. Dia bakal berbagi tentang bagaimana memulai karier di industri film kepada calon sineas muda di Indonesia.
Selain Daniel, Simon Wilmot, seorang dosen film asal Deakin University, Australia juga akan memberikan kelas kepada sineas muda di Surabaya dan Yogyakarta.
FSAI merupakan sebuah perayaan kreatifitas dan keragaman di industri film Australia dan Indonesia. Memasuki tahun ke-5, festival ini akan dilaksanakan di 6 kota besar di Indonesia.
Kota tersebut antara lain Jakarta (14-16 Februari 2020), Surabaya (15 Februari 2020), Makassar (15 Februari 2020), Mataram (15-16 Februari), Bandung (21-22 Februari), dan Yogyakarta (28-29 Februari 2020).
Baca Juga: Tips Daniel Mananta Imbangi Kesehatan Pikiran, Jiwa dan Raga