Suara.com - Polisi menegaskan kalau mantan istri Sule, Lina Jubaedah meninggal dunia bukan karena tindak kekerasan atau diracun. Lina yang meninggal dunia pada 4 Januari lalu disebabkan karena beberapa penyakit, di antaranya hipertensi akut dan masalah lambung.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai, Lina Jubaedah sebelum meninggal memang sudah memiliki masalah hipertensi. Bahkan dokter yang membantu persalinan Lina di Rumah Sakit Al Islam, Bandung pada Desember 2019 lalu, menyarankan perempuan 42 tahun itu melakukan operasi cesar. Namun entah mengapa, Lina ngotot untuk tetap memilih persalinan normal.
"Dokter menyarankan Lina operasi cesar. Namun almarhumah bersikeras melahirkan secar normal. Penyampaian dari dokter, hal ini yang memungkinkan penaykit-penyakit ini timbul. Karena hipertensi tersebut," kata M Rifai dalam keterangan persnya di Polrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: Mengapa Rizky Febian Tak Hadiri Pengumuman Hasil Autopsi Lina Jubaedah?
Pada 21 November 2019, Lina Jubaedah pernah dibawa ke Rumah Sakit Al Islam dalam keadaan pingsan. Setelah dilakukan pengecekan, dokter menyebut ada masalah pada lambung Lina.
"Kemudian tanggal 24 November hal yang sama di Al Islam disampaikan oleh dokter, lambungnya ini semakin parah. Keluarga kemudian mencari second opinion dengan membawa Lina ke Rumah Sakit Santosa, Bandung. Dokter di rumah sakit tersebut juga menyatakan hal yang sama, masalah lambung yang parah," ungkap M Rifai.
Polisi memastikan kondisi tersebu sudah diketahui oleh suami Lina Jubaedah, Teddy. Tapi rupanya selain penyakit lambung, ada penyakit lain yang tidak diketahui, baik oleh pihak rumah sakit maupun keluarga.
"Apakah ada penyakit lain, tapi yang terdeteksi penyakit lambung yang kronis, termasuk hipertensi. Kalau untuk penyakit lain, ditemuukan saat autopsi, itu batu empedu yang tidak tedeteksi," ujar M Rifai.
Baca Juga: Tak Ada Racun atau Kekerasan, Polisi Tutup Kasus Lina Jubaedah