Suara.com - Salah satu orang yang sangat terpukul dengan meninggalnya aktor Johny Indo adalah putri sulungnya, Martini Luisa alias dokter Eva. Apalagi, Eva tengah dipenjara dalam kasus investasi bodong Memiles ketika sang ayah menghembuskan napas terakhir, Minggu (26/1/2020).
Dokter Eva mengakui, sejak dua tahun terakhir ia yang mengurus sang ayah. Ia bahkan mengaku menyiapkan segala kebutuhan sang ayah, mulai dari makan, obat hingga kebutuhan penting lainnya.
Sebagai seorang anak, Dokter Eva mengaku menyesal karena belum bisa memberikan apa-apa untuk sang ayah tercinta.
Namun dokter Eva mengungkap, kondisi ayahnya mulai melemah sejak dirinya ditangkap polisi karena kasus MeMiles. Sejak itu, Johny Indo selalu mencari putri.
Baca Juga: Terjerat Kasus MeMiles, Putri Johny Indo Terus Mimpikan Ayahnya
"Waktu itu (ketika dijemput polisi) papi ada di rumah, saya nggak bilang sama papi. Papi sepertinya tahu dan membaca surat panggilan. Akhirnya papi mungkin kepikiran, nggak mau makan, dan jatuh. Jatuhnya itu parah, dilarikan ke rumah sakit dan dirawat. Dirawat juga di rumah. Tapi ternyata dia cari saya terus," ungkap dokter Eva usai pemakaman Johny Indo di TPU Selapajang, Tangerang, Banten, Senin (27/1/2020).
Sebelum meninggal, Johny Indo memang sempat mengalami masalah dan pernah menjalankan operasi hernia. Dokter Eva pun mengaku sempat ingin mengajak ayahnya untuk medical check up, karena belakangan Johny Indo sering merasa vertigo.
"Sempat saya mau medical check up. Saya bilang papi saya ada uang nih, kita periksa semua apa yang papi kurang. Apakah gula, kepala, atau vertiga yang papi suka cerita. Kenapa kok (kepalanya) muter katanya. Kok sekliling papi muter," ungkapnya.
"Tapi sebelum papi begini, saya pun mengalami hal yang sama, vertigo parah. Saya mimpi juga papi bertemu saya. ternyata saya tidak bisa bertemu langsung, tapi bertemu seperti ini," tutur dokter Eva.
Baca Juga: Dokter Eva Menyesal Belum Sempat Rawat Johny Indo dengan Benar