Suara.com - Martini Luisa alias dokter Eva menangis tersedu diatas pusara ayahnya, aktor Johny Indo di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Senin (27/1/2020). Ia kerap menyalahi diri sendiri dan menganggap karena dirinya ditangkap polisi, ayahnya akhirnya meninggal.
Eva menjelaskan selama di Surabaya, dirinya sempat memimpikan Johny beberapa hari belakangan. Hal itu dianggapnya sebagai tanda kalau ayahnya ingin bertemu dengannya untuk terakhir kali.
"Sering mimpiin papi, sampai saya kalau melihat orang aja wajahnya mirip kayak papi. Mungkin tandanya papi mau ketemu aku. Cuma ya aku ketemu papi di saat yang nggak enak gini," ujar dokter Eva usai pemakaman.
Baca Juga: Dokter Eva Menyesal Belum Sempat Rawat Johny Indo dengan Benar
Eva juga menjelaskan ihwal ungkapan penyesalannya saat menghantarkan ayahnya ke peristirahatan terakhir. Namun, ia paham harus ikhlas melepaskan.
"Sebagai anak, saya rasa wajar ya saya pengin orangtua saya sehat senyum terus kan, tapi kehendak Tuhan YME kan beda ya saya harus mengikhlaskan juga," jelasnya.
Eva mengaku sangat menyesal Johny Indo meninggal dunia, di saat dirinya terjerat kasus dugaan investasi bodong MeMiles di Surabaya, Jawa Timur. Ia merasa tak maksimal dalam merawat ayahnya yang sakit.
"Tapi di hati kita masih ingin terus bersama papi, apalagi saya yang selalu merawat papi jadi saya merasa ninggalin, kok nggak maksimal jagain orangtua, gitu," tuturnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Johny Indo menghembuskan napas terakhir di rumah istri pertamanya, di Jalan Tangga Asem, Tangerang, Minggu (26/1/2020) pukul 07.45 WIB.
Baca Juga: Sejak Putrinya Dipenjara Kasus Memiles, Johny Indo Tak Mau Makan
Delapan bulan lalu, Johny Indo kembali tinggal dengan istri pertamanya karena istri keduanya merasa tak mampu merawat Johny yang sakit. Ketika kembali ke istri pertama, kondisi Johny memang sudah tidak sehat, karena jatuh dan pernah menjalani operasi hernia.