Suara.com - Adinda Thomas berperan sebagai Widya dalam film KKN di Desa Penari. Perempuan 26 tahun ini pun harus berakting dan bermain bersama ular meski memiliki ketakutan sendiri pada hewan reptil itu.
"Aku sebenarnya bukan yang berani pegang ular, bahkan aku ngeliat ular aja bisa sampai merinding dan ketakutan banget. Tapi kali ini ditantang dan dapat kesempatan untuk mengisi karakternya Widya, dan ada satu dua adegan bersama ular," kata Adinda Thomas saat ditemui di MD Place, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Adinda Thomas pun harus mengalahkan rasa takutnya. Apalagi, ia sempat dililit dan dicium ular sanca di film itu.
Baca Juga: Hadirkan Ular Asli, Film KKN di Desa Penari Tak Pakai Efek CGI
"Ada yang dililit dan ada juga yang dipeluk dan cium-cium ularnya di badan. Dua-duanya menurut Adinda adalah adegan yang sangat berbahaya dan menakutkan," jelas bintang film 99 Nama Cinta ini.
Meski ular yang digunakan adalah jenis sanca yang tidak berbisa, namun ular tersebut tetap mematikan karena ukurannya yang besar dengan berat 20 kilogram. Apalagi cara membunuhnya dengan melilit si korban. Adinda pun sempat panik dan membuatnya dililit.
"Ada banyak momen di sana itu dan aku sangat panik, ularnya mau cium. Karena sebenarnya pegang ular itu di dekat jadi kepalanya nggak bisa kemana-mana. Nah aku pegangnya terlalu belakang, karena aku masih nggak berani ularnya belok dekat muka aku, dari situ aku lempar ularnya dan dengan paniknya badan aku sebelah kiri dililit sampai ke kaki," ungkap Adinda Thomas.
Adinda Thomas pun semakin panik dan berteriak, rasa takut yang membuat kulitnya dingin pun menjadi kesenangan ular sanca.
"Ular sanca ini kan membunuhnya mengencangkan dan melilitkan. Jadi pada saat itu aku sangat panik, dengan keadaan badan aku setengah dikencengin gitu, semua pawang mencoba menenangkan aku, karena pada intinya ular sanca itu seneng banget sama yang ketakutan," jelasnya.
Baca Juga: Kisah KKN di Desa Penari akan Difilmkan
Tak hanya satu, tiga ular sekaligus harus dihadapi Adinda Thomas dalam salah satu adegan. Beruntung, akhirnya ia bisa melakoninya dengan baik.