Suara.com - Kasus pengeroyokan yang dilakukan Ghatan Saleh Hilabi bersama teman-temannya terhadap Stefano Tintingon alias Fano sudah berdamai. Perdamaian itu terjadi pada 5 Januari lalu.
Namun sayangnya, baik Ghatan Saleh Hilabi maupun Fano tidak hadir dalam pengumuman perdamaian di hadapan media. Ghatan diwakili adiknya, Nabil dan Putri juga pegnacaranya, Machi. Sementara Fano diwakili sang pengacara, Henry Indraguna.
"Patut diketahui, masing-masing pihak Ghatan dan Fano telah terjadi adanya perdamaian pada 5 Januari 2020. Melalui dengan adanya surat perdamaian. Lalu dilanjutkan pada 6 Januari 2020 dengan surat kesepakatan perdamaian," kata Machi dalam konfrensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020) sore.
Lantas pada 6 Januari 2020, baik Ghatan Saleh Hilabi maupun Stefano Tintingon masing-masing mencabut laporan mereka di Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Polisi Pastikan Upaya Damai Ghatan Saleh Tak Bisa Hapus Perkaranya
Menurut Henry Indraguna, perdamaian terjadi setelah Ghatan Saleh Hilabi bersama rekan-rekannya mendatangi Fano dan meminta maaf secara langsung.
"Apa persyaratannya, Fano hanya meminta Ghatan datang meminta maaf, ketemu sama ibunya, dan itu sudah dilakukan pada tanggal 5. Begitu juga tersangka lain, seperti yang di foto, kita hadirkan. Jadi malam itu beres, besoknya baru kita cabut laporan," jelas Henry Indarguna.
Seperti diketahui, penyanyi Nathalie Holscher mengumumkan kalau asistennya, Stefano Tingtingon alias Fano dikeroyok oleh Ghatan Saleh Hilabi dan sekitar tiga orang rekannya pada 4 Desember 2019 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam video yang diunggah, terlihat Fano menangis dengan wajah dan baju bersimbah darah. Nathalie Holscher dan Fano kemudian langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya, Rabu (4/12/2019) pagi. Ghatan sempat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Belum Layangkan Surat Penangkapan, Polisi Masih Cari Ghatan Saleh Hilabi